Salin Artikel

Di Munas Alim Ulama, Romahurmuziy Dielu-elukan sebagai Cawapres Jokowi

Padahal, Ketua Operating Committee (OC) Munas Alim Ulama PPP Achmad Mustaqim dalam konferensi pers Kamis (12/4/2018) kemarin, menyatakan acara tersebut belum tentu mendeklarasikan Romahurmuziy sebagai cawapres Jokowi.

Awalnya, Ketua Operating Committee (OC) Munas Alim Ulama PPP Achmad Mustaqim membacakan pantun untuk menutup sambutan pada sesi pembukaan.

"Mega pelangi tertutup awan. Sang bidadari turun khayangan," ucap Mustaqim di lokasi Munas, di Hotel Patra, Semarang, Jumat (13/4/2018).

Dalam bait awal tak terlihat Mustaqim akan menyebut Romahurmuziy sebagai cawapres Jokowi, namun hal itu terlihat di bait selanjutnya secara gamblang.

"Telah banyak capres dan cawapres yang dideklarasikan. Hanya pasangan Joko Widodo-Romi (Rmohahurmuziy) yang dinanti-nantikan," lanjut Mustaqim.

Sontak dua bait terakhir disambut gemuruh dan tepuk tangan yang mengelu-elukan Romi sebagai cawapres Jokowi.

PPP menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama di Hotel Patrajasa, Semarang, Jawa Tengah, 13-14 April. Selain itu juga digelar puncak peringatan Harlah PPP ke-45.

Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi menyatakan Munas Alim Ulama akan membahas hal strategis yakni kriteria dan figur calon wakil presiden (cawapres) pendamping Presiden Joko Widodo di Pemilu 2019.

"Pada kegiatan ini akan dibahas isu-isu kebangsaan termasuk tentang kepemimpinan nasional. Di antaranya terkait dengan konfigurasi Pilpres 2019, PPP sudah menyatakan dukungan kepada Jokowi. Maka, nanti akan dibahas terkait cawapes Jokowi," kata Awi, sapaannya, melalui pesan singkat, Kamis (12/4/2018).

Ia menyatakan PPP akan mendengar masukan dari para ulama untuk menentukam sosok dan kriteria cawapres Jokowi.

"Bisa jadi nanti sudah merujuk pada sejumlah nama yang dianggap mumpuni menjadi cawapres Jokowi, atau sebatas kriteria dan syarat-syarat yang dilihat dari aspek syariah maupun politik," lanjut Awi.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/13/16022321/di-munas-alim-ulama-romahurmuziy-dielu-elukan-sebagai-cawapres-jokowi

Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke