Baidowi mengatakan, termasuk juga Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang telah ancang-ancang dengan mendeklarasikan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai cawapres pendamping Jokowi.
Namun, ia mengingatkan agar PKB tak memaksa Jokowi untuk memilih Cak Imin.
"Kalau soal harapan, silakan saja orang berharap tetapi kalau sampai intervensi kami keberatan," kata dia.
Baidowi menegaskan, figur cawapres merupakan hak Jokowi untuk menentukan.
Menurut dia, hanya Jokowi yang paling tahu figur seperti apa yang cocok mendampinginya jika kembali terpilih untuk periode kedua.
"Tentu saja figurnya itu harus memiliki integritas, kualitas dan elektabilitas. dan tentu saya yg terakhir adalah memiliki chemistry dengan Pak Jokowi," kata Baidowi.
Selain itu, lanjut Baidowi, seluruh partai koalisi pendukung Jokowi telah sepakat untuk membicarakan soal cawapres setelah gelaran Pilkada Serentak 2018.
Beberapa waktu belakangan ini, Cak Imin semakin gencar melakukan sejumlah strategi untuk menyatakan kesiapannya mendampingi Jokowi.
Bahkan, ia menyebutkan, PKB akan mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 dengan syarat ia menjadi cawapresnya.
Cak Imin juga sudah meresmikan posko relawan JOIN, yang merupakan akronim dari Jokowi-Muhaimin.
https://nasional.kompas.com/read/2018/04/12/23473861/ppp-pkb-jangan-paksakan-cak-imin-jadi-cawapres-jokowi