Salin Artikel

Survei Charta Politika: Elektabilitas Gus Ipul-Puti 44,8 Persen, Khofifah-Emil 38,1 Persen

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Widajaya memaparkan, dalam pertanyaan spesifik mengenai calon gubernur, sebanyak 41,6 persen responden memilih Gus Ipul.

Sementara itu, dalam survei pada 3-8 Maret 2018 tersebut, sebanyak 33,1 persen responden memilih Khofifah dan 25,3 persen responden memilih tidak tahu/tidak menjawab.

"Pada pertanyaan spesifik berpasangan, cagub/cawagub, juga sama. Jumlah responden yang memilih Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno sebanyak 44,8 persen dan jumlah responden yang memilih Khofifah-Emil Dardak 38,1 persen," ujar Yunarto dalam konferensi pers di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2018).

Yunarto mengatakan, trend elektabilitas Gus Ipul-Puti cenderung meningkat. Sebaliknya, trend elektabilitas Khofifah-Emil Dardak cenderung menurun.

Hasil ini dilihat dari survei Charta Politika, sebelum Maret 2018. Namun, survei sebelum ini tak dipublikasikan lantaran hanya untuk konsumsi internal salah satu partai politik.

Yunarto menambahkan, sepanjang pengalamannya melakukan survei soal kepala daerah, elektabilitas seseorang dikatakan sudah mentok apabila sudah menyentuh angka di atas 90 persen. Itulah yang terjadi pada sosok Gus Ipul dan Khofifah.

Oleh sebab itu, yang menjadi salah satu faktor penentu kemenangan adalah determinasi calon wakil gubernur, dalam hal ini, Puti Soekarno dan Emil Dardak.

"Kalau dilihat dari angka popularitas dan kesukaan, kecenderungan Emil Dardak memberikan insentif suara kepada pasangannya lebih tinggi dibandingkan Puti Soekarno. Sebab popularitas responden terhadap Emil mencapai 50,7 persen dan tingkat kesukaan responden terhadap Emil mencapai 43,7 persen," ujar Yunarto.

Angka ini lebih tinggi daripada popularitas responden terhadap Puti yang mencapai 42,2 persen dan kesukaan responden terhadap Puti mencapai 37,3 persen.

Survei Charta Politika melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 11 daerah pemilihan di Jawa Timur. Survei dilaksanakan dengan wawancara tatap muka melalui kuesioner terstruktur.

Adapun sampel dipilih secara acak (probability sampling) menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling).

Margin of error survei ini mencapai 2,8 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/21/15503591/survei-charta-politika-elektabilitas-gus-ipul-puti-448-persen-khofifah-emil

Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke