Salin Artikel

Saat Pemilu Boleh Kampanye Negatif di Media Sosial, tetapi...

Menurut Nukman, kampanye negatif diperbolehkan di media sosial asal memperhatikan sejumlah hal.

"Tidak apa-apa, (kampanye negatif) itu bagus. Calon yang baru itu bisa membuat petahana keliatan buruk. Asal, posisinya fakta," ujar Nukman saat ditemui seusai diskusi di Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Nukman mengatakan, yang dilarang adalah kampanye hitam, yakni menyebarkan konten bernada ujaran kebencian dan hoaks.

Sementara kampanye negatif merupakan suatu hal yang dianggap buruk dari kandidat lawan, tetapi berdasarkan fakta yang ada.

Para calon pemimpin baru bisa memanfaatkan kampanye negatif untuk menjatuhkan lawan politik.

Sementara itu, kata dia, calon petahana dapat menggunakan kampanye positif agar kembali terpilih.

"Cara yang benar adalah meningkatkan awareness mengenai apa yang sudah dikerjakan," kata Nukman.

Calon tersebut dapat mengampanyekan kinerja mereka selama menjabat di periode sebelumnya.

Mereka bisa menonjolkan apa yang dapat dicapai selama beberapa tahun ke belakang sehingga masyarakat menilai dari apa yang sudah dihasilkan ketimbang rumor mengenai calon tersebut.

"Publik akan memilih ulang atas apa yang sudah dilakukan, bukan dalam persepsi dia siapa," kata Nukman.

"Dengan catatan, kinerjanya memuasakan. Kalau memuaskan, banyak konten yang bisa digunakan untuk kampanye positif," lanjutnya.

Untuk Pilpres 2019, jika Joko Widodo kembali head to head dengan Prabowo Subianto, peta kampanye di media sosial diprediksi akan mirip dengan Pilpres 2014. Namun, variasinya akan sedikit berbeda.

Jika dulu kampanye di media sosial marak di Twitter dan Facebook, kini juga bergeser ke Instagram dan WhatsApp.

"Pihak yang berkepentingan di bidang politik, mereka tidak cukup main di FB atau Twitter karena pengin mendapat anak muda, pemilih pemula yang harus dipengaruhi," kata Nukman.

Intinya, kata Nukman, pola kampanye di media sosial tidak ada perubahan sama sekali antara 2014 dan 2019. Nantinya akan banyak konten negatif yang menjelekkan lawan politik.

"Sambil disisipi kampanye hitam yang bukan fakta, tetapi dijadikan dan digoreng seolah fakta. Itu akan terulang lagi di 2019," kata Nukman.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/15/08340051/saat-pemilu-boleh-kampanye-negatif-di-media-sosial-tetapi

Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke