Salin Artikel

Demi Semangat Kebhinekaan Generasi Millenial

Seorang pengurus Kelenteng Cu An Kiong, mengungkapkan betapa sulit mengajak anak muda Tionghoa untuk ikut dalam forum-forum yang diinisiasi forum persaudaraan kelenteng itu.

Padahal, forum-forum itu diselenggarakan semata bukan ritual agama. Agendanya terbuka untuk menjalin pertemanan dengan generasi muda lintas agama.

Meski masih tetap ada beberapa pemuda Tionghoa yang ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan dan ritual antarbudaya tersebut, jumlahnya tidak sebanyak generasi yang lebih senior.

Bagi pengurus kelenteng, mengajak generasi muda untuk srawung dengan masyarakat sekitar di Lasem merupakan upaya untuk melanjutkan memori kebersamaan.

Untung saja, dalam beberapa tahun terakhir, ruang-ruang diskusi secara rutin sudah mulai terbuka untuk membangun jembatan komunikasi bersama, di antaranya yang diupayakan secara kreatif oleh Gus Zaim, pengasuh Pesantren Kauman Lasem.

Apa yang terjadi di Lasem itu sesungguhnya dapat menjadi cermin bersama. Dalam rentang waktu yang panjang, penduduk di Lasem telah terbiasa membangun ruang bersama, antara keturunan Tionghoa, Arab, dan Jawa.

Ruang publik terbuka itu bertumpu pada toleransi antarbudaya serta interaksi keseharian. Akan tetapi, seiring dengan waktu, perlu ada pewarisan ingatan serta membentuk interaksi sosial yang lebih segar di antara anak muda.

Generasi muda antar-etnis dan agama haruslah membangun interaksi yang lebih intensif untuk mencipta ruang publik yang lebih segar, selain interaksi berbasis komunikasi digital.

Namun, bagaimana sebenarnya millenial lintas agama melihat toleransi-intoleransi di negeri ini? Lalu, bagaimana generasi millenial melihat kebhinekaan sebagai penyangga masa depan negeri ini?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut seharusnya menjadi renungan dalam keseharian kita, di tengah gelombang ancaman kebencian dan jurang ketimpangan sosial yang semakin dalam.

Kegamangan generasi millenial

Dalam kajian ilmu sosial, generasi millenial merupakan kelompok demografis setelah generasi X. Generasi ini lahir antara 1980 hingga 2000.

Dengan demikian, generasi millenial sekarang berusia 18 tahun hingga 38 tahun. Di Indonesia, proporsi generasi millenial sekitar 34,45 persen, lebih dari sepertiga jumlah penduduk negeri ini.

Dari kajian beberapa peneliti, generasi millenial cenderung unik dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Keunikannya terletak pada penggunaan teknologi dan budaya pop/musik yang sangat kental.

Lalu, Indonesia memiliki penduduk usia produktif yang lebih banyak, dibandingkan dengan negara Asia lain—yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) besar—semisal China, Jepang, India, dan Korea. Negara-negara ini, memasuki fase aging population karena penduduk tuanya mulai mendominasi total jumlah penduduk.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, dalam sebuah diskusi mengungkapkan, betapa Indonesia kesulitan keluar dari "status" negara berkembang menjadi negara maju, meski penduduk usia produktif melimpah.

Komposisi penduduk Indonesia, 90 juta millenial (20-34 tahun), dengan total fertility rate (angka kelahiran) 2,28 (per 1.000 orang per tahun), dan angka kematian anak 24 (per 1.000 kelahiran), meski angka harapan lama sekolah masih 12,72 tahun.

Artinya, generasi millenial seharusnya memiliki peran penting untuk masa depan negeri ini. Wajah masa depan Indonesia tergantung dari visi, interaksi, dan nilai-nilai yang diserap generasi millenial negeri ini.

Faktanya, generasi millenial negeri ini masih rentan dengan pertarungan hoaks dan pelintiran kebencian. Terlebih lagi, medan kontestasi di media sosial turut mempengaruhi persepsi generasi millenial dalam membangun cara pandang serta melihat masa depan negeri ini.

Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyoroti aspirasi millenial dalam kepemimpinan dan toleransi. Digelar pada periode 23-30 Agustus 2017, survei ini menggunakan 600 sampel dengan responden yang dikategorikan generasi millenial, yakni rentang usia 17 sampai 29 tahun, yang dipilih secara acak dari 34 provinsi di Indonesia.

Pada riset tersebut, generasi millenial menyuarakan tantangan besar di Indonesia, mulai dari aspek keterbatasan lapangan pekerjaan (25,5 persen), tingginya harga sembako (21,5 persen), hingga tingginya angka kemiskinan (14,3 persen).

Dari riset tersebut terbaca, sebagian besar generasi millenial mengakses media sosial baik untuk persebaran maupun penyerapan informasi.

Sebanyak 54,3 persen responden mengaku mengakses media sosial setiap hari, yang berbanding terbalik dengan informasi dari media cetak. Hanya 6,3 persen millenial yang mengakses informasi dari media cetak, serta 56,0 persen telah meninggalkan media berformat cetak.

Soal akses media sosial, 81,7 persen menggunakan Facebook, kemudian disusul WA (70,3 persen), BBM (61,7 persen), Twitter (23,7 persen), dan Path (16,2 persen).

Riset CSIS juga memotret batas-batas toleransi dalam kehidupan generasi millenial. Kelompok millenial cenderung tidak setuju jika ada gagasan mengganti Pancasila dengan ideologi yang berbeda. Aspirasi ketidaksetujuan ini sangat tinggi, yakni sebanyak 90,5 persen, berbanding dengan yang setuju, 9,5 persen.

Namun, dalam hal penerimaan terhadap pemimpin yang berbeda agama, generasi millenial cenderung tidak bisa menerima (53,7 persen), sementara yang bisa menerima pemimpin beda agama sebanyak 38,8 persen.

Berkaca pada laporan tersebut, menjadi penting untuk membangun interaksi yang lebih segar bagi generasi millenial, dengan mencipta ruang komunikasi lintas agama dan budaya. Interaksi ini tidak sekadar sentuhan di media sosial, tetapi juga berbagi pengalaman secara lebih kongkret dengan kesan yang mendalam.

Ruang publik yang menjadi ruang interaksi antar-pemuda lintas agama dan etnis perlu diciptakan sebagai ruang untuk merawat kebhinekaan. Ini menjadi tantangan bersama, yang berpengaruh pada depan interaksi di negeri ini.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/10/21305651/demi-semangat-kebhinekaan-generasi-millenial

Terkini Lainnya

Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Sudah Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke