Seperti diketahui, Arief merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pembahasan APBD Perubahan Kota Malang Tahun Anggaran 2015 dan kasus dugaan suap penganggaran kembali proyek pembangunan Jembatan Kendung Kandang, dalam APBD Kota Malang Tahun Anggaran 2016 pada 2015.
"Hari ini, Kamis 8 Maret 2018 dilakukan pelimpahan berkas atas nama terdakwa Moch Arif Wicaksono oleh Penuntut Umum ke Pengadilan Tipikor Surabaya. KPK telah serahkan dakwaan dan berkas perkara secara lengkap," kata Febri, lewat pesan tertulis, Kamis (8/3/2018).
Febri menambahkan, berikutnya KPK tinggal menunggu penetapan jadwal sidang dari Pengadilan Tipikor Surabaya.
Dalam dua kasus tersebut, Arief diduga menerima uang ratusan juta dari dua pihak. Pada kasus pertama, dia menerima Rp 700 juta untuk pembahasan APBD Perubahan Kota Malang tersebut.
Suap diduga diberikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang Jarot Edy Sulistyono.
Sementara, pada kasus suap pengganggaran kembali Jembatan Kendung Kandang, Arief diduga menerima Rp 250 juta. Uang suap itu diduga berasal dari Komisaris PT ENK, Hendarwan Maruszaman.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan ketiganya sebagai tersangka. Arief disangkakan sebagai pihak penerima suap, sementara Jarot dan Hendarwan sebagai pemberi suap.
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/08/17305731/berkas-diserahkan-ke-pengadilan-kpk-tunggu-jadwal-sidang-mantan-ketua-dprd