Ia memastikan, Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy atau akrab disapa Romi, tidak menawarkan diri sebagai cawapres pendamping Jokowi.
Kendati PPP telah mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi sebagai capres.
"Enggak akan (menawarkan diri sebagai cawapres). Romi itu taat berorganisasi. Meski ketua umum tapi enggak akan menawarkan. Nanti kita bahas, belum menawarkan diri," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Menurut Arsul, partainya tengah fokus untuk membenahi kondisi di internal akibat konflik. Sehingga, PPP belum memikirkan untuk mengajukan kandidat cawapres.
Beberapa waktu belakangan, muncul konflik antara kubu Romi dan kubu Djan faridz yang memperebutkan pucuk pimpinan.
"PPP itu 3,5 tahun ada dalam situasi kelam. Jadi fokus kita perbaiki partai bukan jadi cawapres. Yang penting PPP tahu jabatan enggak usah dikejar. Apalagi dalam keadaan partai 3,5 tahun begini," tuturnya.
Meski demikian, lanjut Arsul, PPP telah mengajukan kriteria cawapres yang pantas mendampingi Jokowi.
Kriteria tersebut antara lain berasal dari kalangan santri, nasionalis, intelektualis dan berusia muda.
"Kami memberikan kriteria saja. Santri atau agamis, nasionalis, intelek dan muda," kata Arsul.
Sejumlah partai politik mulai mengajukan nama untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Presiden Joko Widodo.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mengajukan Wiranto sebagai cawapres. Sedangkan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendorong ketua umumnya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/08/16102701/fokus-pembenahan-internal-ppp-tak-ajukan-cawapres-bagi-jokowi