Hasil survei yang dilakukan oleh Populi Center menunjukkan ada lima hal yang menjadi pertimbangan pemilih dalam menentukan dukungan.
"Pertama adalah suka dengan visi-misi dan program pasangan calon dengan presentase sebesar 30,1 persen," kata peneliti Populi Center Dimas Ramadhan dalam paparan Kamis (1/2/2018).
Kedua, faktor kesukaan terhadap paslon dengan presentase sebesar 23,1 persen. Ketiga, memberikan dukungan karena suka dengan aksi sosial atau bantuan dari paslon (17,3 persen).
Keempat pertimbangan kesamaan agama sebesar 8,1 persen. Dan kelima, pertimbangan karena kesamaan suku bangsa sebesar 4,9 persen.
Pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan, pada dasarnya pemilih Pilkada Sulawesi Selatan adalah pemilih rasional, karena menempatkan pertimbangan visi-misi di urutan pertama.
Pengalaman di bidang birokrasi juga menjadi pertimbangan pemilih. Namun, pertimbangan emosional juga masih mempengaruhi pilihan, diantaranya agama, suku dan kekeluargaan.
"Uang memang tidak terlalu berpengaruh, tetapi saya bertanya juga ini kriteria yang disebut dengan aksi sosial/bantuan dari paslon. Apakah ini bahasa halus dari politik uang, saya enggak ngerti," ujar Ray.
Survei Populi Center ini dilakukan dari 15-22 Januari 2018 dengan melibatkan 800 responden yang dipilih secara acak-bertingkat.
Margin of error survei sebesar 3,39 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/01/17104351/politik-uang-jadi-pertimbangan-pemilih-dalam-pilkada-sulawesi-selatan