Salin Artikel

Jokowi di Afghanistan dan Bayang-Bayang Ledakan Bom Kabul

Lalu, 27 Januari 2018 atau dua hari sebelum ketibaan Jokowi, bom bunuh diri menghantam pusat kota Kabul. Pelaku menggunakan ambulans berisi penuh bahan peledak. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 103 orang.

Bahkan, pada hari ketibaan Jokowi, Senin (29/1/2018), tepatnya dua jam sebelumnya, markas akademi militer di Kabul kembali diserang.

Sebanyak lima tentara Afghanistan tewas dan 10 lainnya mengalami luka dalam serangan yang diklaim dilakukan ISIS tersebut.

Kendati demikian, Presiden Jokowi tetap berkeras ke Afghanistan sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya ke lima negara di Asia. Pukul 11.40 waktu setempat, pesawat kepresidenan Indonesia-1 mendarat di Bandar Udara Internasional Hamid Karzai, Kabul.

Hujan salju mengiringi momen Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana turun dari pesawat. Wakil Presiden Afghanistan Sarwar Danish menyambutnya di ujung tangga pesawat. Jokowi pun menjadi presiden kedua yang menjejakkan kaki di Afghanistan setelah proklamator Ir Soekarno pada 57 tahun lalu, tepatnya tahun 1961.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menceritakan, Pemerintah Afghanistan memberlakukan pengamanan yang sangat ketat kepada Presiden Jokowi dan rombongan.

Pengamanan ketat mengawal delegasi setibanya di bandara sampai Istana Agr, tempat Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menunggu.

"Sepanjang jalan dari Airport ke Istana Presiden Afganistan melalui jalan-jalan berbeton, kendaraan lapis baja dan 2 heli terbang diatas mobil Presiden," cerita Pramono lewat akun Twitter-nya, @pramonoanung.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo menambahkan, rompi antipeluru juga sudah disiapkan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.

Namun, Presiden Jokowi menolak menggunakan rompi antipeluru. Kepala Negara merasa pengamanan yang diberlakukan pihak Afghanistan bekerja sama dengan Pasukan Pengamanan Presiden sudah cukup.

"Tetapi, Presiden juga enggak pakai rompi juga, enggak mau pakai," ucap Johan.

Hangat

Sesampainya di Istana Presiden, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah menunggu Jokowi di pelataran. Jokowi disambut peluk hangat dan senyum lebar oleh Presiden Ghani.

Presiden Ghani lalu membawa Presiden Jokowi berjalan kaki mengikuti upacara kenegaraan. Terpaan salju mengiringi keduanya berjalan mengecek pasukan kehormatan.

Kehangatan juga terasa saat keduanya melaksanakan pertemuan empat mata alias tete a tete dan pertemuan bilateral bersama masing-masing delegasi. Tawa dan canda menghiasi pertemuan itu.

Sebagai tanda persahabatan, Presiden Jokowi dan Presiden Ghani bertukar penutup kepala seusai rangkaian pertemuan bilateral. Setelah pertemuan bilateral, Jokowi dan Ghani berjalan kaki menuju masjid kompleks Istana Arg untuk menunaikan shalat Dzuhur berjemaah. Presiden Jokowi didaulat sebagai imam.

Sebelum shalat dimulai, kedua kepala negara bertukar ikat kepala. Jokowi menerima longi, topi panjang yang ujungnya menjuntai sampai 7 meter. Sementara Ghani menerima peci hitam yang sebelumnya dikenakan Jokowi.

Dalam pernyataan pers bersama, Presiden Ghani menyebut kedatangan Jokowi membawa berkah karena bersamaan dengan turunnya hujan salju.

"Kedatangan Yang Mulia tidak perlu membawa emas, tetapi membawa hujan dan salju. Hujan dan salju merupakan berkah bagi kami. Hujan dan salju tidak pernah memilih akan turun pada orang kaya atau orang miskin," demikian kutipan pernyataan pers Ghani.

Presiden Ghani lalu menjamu makan siang Presiden Jokowi dan rombongan. Di sela jamuan santap siang itu, Presiden Ghani menganugerahkan Medal of Ghazi Amanullah kepada Presiden Jokowi.

Medali tersebut merupakan bentuk penghormatan Afghanistan kepada sosok Joko Widodo atas keteguhan dan keberanian dalam memajukan hubungan bilateral Indonesia-Afghanistan, terutama dalam pembangunan perdamaian di Afghanistan.

"Terima kasih atas anugerah Medal of Ghazi Amanullah. Medali ini akan jadi spirit baru upaya meningkatkan hubungan bilateral dan perdamaian," ujar Jokowi.

Kesepakatan

Pertemuan Jokowi dan Ghani menghasilkan sejumlah kesepakatan. Kedua Presiden sepakat bahwa upaya pembangunan perdamaian di Afghanistan harus ditopang dengan pembangunan ekonomi negara itu. Kedua hal itu harus berjalan secara beriringan.

“Tanpa perdamaian, tidak akan ada kesejahteraan. Tanpa kesejahteraan, perdamaian tidak akan lestari. Oleh karena itu, pada saat kita bekerja sama membangun perdamaian, kerja sama ekonomi harus ditingkatkan secara paralel,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menyinggung nilai perdagangan kedua negara yang masih relatif rendah. Padahal, ia percaya potensi kerja sama perdagangan kedua negara sangat besar. Untuk itu, ia akan menindaklanjuti hal tersebut dengan menugaskan jajaran terkait.

“Saya telah meminta para menteri saya mendorong business-to-business contact,” ujar Presiden Jokowi.

Sebelumnya, sekitar 100 pengusaha Afghanistan hadir dalam Trade Expo Indonesia pada tahun lalu. Kedatangan mereka membukukan nilai transaksi lebih dari 1,1 juta dollar AS. Presiden Jokowi berjanji mengirimkan delegasi bisnis potensial ke Afghanistan pada triwulan pertama tahun ini.

“Saya yakin interaksi yang lebih intensif antara pebisnis kedua negara dapat membuka berbagai peluang kerja sama,” ujar Presiden Jokowi.

Kemudian, dukungan Indonesia pada upaya perdamaian di Afghanistan turut ditunjukkan dengan kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Indonesia, menurut Presiden Jokowi, akan terus meningkatkan program pengembangan kapasitas bagi masyarakat Afghanistan, seperti pemberdayaan perempuan serta pengembangan UKM, kesehatan, penegakkan hukum, dan tata kelola pemerintahan.

“Indonesia juga siap memberikan 100 beasiswa bagi pelajar Afghanistan,” sambungnya.

Seusai bertemu Presiden Ghani, Jokowi juga bertemu jajaran Dewan Perdamaian Afghanistan Karim Khalili di Istana Haram Sarai. Jokowi di dalam pertemuan itu menegaskan, Indonesia siap berkontribusi pada upaya perdamaian melalui rekonsiliasi di Afghanistan.

Salah satu bentuk upaya itu adalah melangsungkan acara Pertemuan Ulama Internasional. "Indonesia siap menjadi tuan rumah (pertemuan ulama internasional)," ujar Jokowi.

Syukur

Pukul 17.25 waktu setempat, Presiden Jokowi dan rombongan sudah berada di Bandar Udara Internasional Hamid Karzai untuk bersiap kembali ke Tanah Air.

Setibanya di pesawat, sebelum lepas landas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Komandan Paspampres Mayjen (Mar) Suhartono spontan langsung melakukan sujud syukur.

Menlu Retno Marsudi bersyukur karena kunjungan Presiden ke Afghanistan, di tengah berkecamuknya masalah keamanan di negara tersebut, berlangsung lancar dan aman.

“Kita patut bersyukur, alhamdulillah, bahwa kunjungan Presiden ke Kabul dapat dilakukan dengan lancar dan aman,” kata Retno.

Danpaspampres Suhartono mengakui ada sedikit ketegangan atas langkah Jokowi berkunjung ke negara yang tengah bergejolak. Namun, ia juga bersyukur Presiden Jokowi bisa menjalani kunjungannya dengan aman dan lancar tanpa gangguan keamanan apa pun.

"Alhamdulillah misi pengamanan VVIP dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Kabul- Afghanistan selesai, aman, dan lancar," kata Suhartono.

"Meski sedikit menegangkan karena telah terjadi serangkaian serangan bersenjata dan bom oleh kelompok tertentu dalam minggu ini hingga pagi tadi," tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2018/01/31/08073961/jokowi-di-afghanistan-dan-bayang-bayang-ledakan-bom-kabul

Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke