Salin Artikel

Drama Hanura: Sekjen Pecat Ketum, Ketum Pecat Sekjen

Hal itu disampaikan OSO setelah Sudding menyatakan pemecatan OSO dari posisi ketua umum karena mosi tidak percaya dari para pengurus Hanura di daerah.

"Kemarin sudah kami putuskan bahwa pergantian Sekjen sudah kimi lakukan, karena merusak marwah partai," ujar Oesman Sapta usai rapat koordinasi di Hotel Manhattan, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Menurut dia, pergantian Sekjen yang dilakukannya sudah sah. Secara prosedural, kata dia, Ketua Umum punya kewenangan memecat anggota partai dari jabatanya, termasuk Sekjen.

OSO yakin publik bisa melihat siapa kader-kader Hanura yang menyebabkan gejolak internal partai sebelum pilkada.

"Kalian bukan anak -anak kemarin. Mengerti siapa yang bikin masalah dan siapa yang bermasalah," kata dia.

Wakil Ketua Umum Partai Hanura l Gede Pasek Suardika menambahkan, berdasarkan amanat Rakornas dan Rapimnas Hanura beberapa waktu lalu, ketua umum diberikan kewenangan untuk merombak susunan pimpinan partai.

Sebelumnya, Sudding menyampaikan bahwa 27 DPD dan lebih dari 400 DPC yang menyampaikan mosi tidak percaya kepada OSO.

Menindaklanjuti hal itu, ia menyampaikan bahwa Hanura memberhentikan OSO dari jabatanya sebagai ketua umum.

Di internal Hanura sendiri beredar kabar bahwa mosi tidak percaya pimpinan partai di daerah karena OSO yang mewajibkan mahar politik bagi calon legislatif yang akan maju dari Hanura.

https://nasional.kompas.com/read/2018/01/15/15081581/drama-hanura-sekjen-pecat-ketum-ketum-pecat-sekjen

Terkini Lainnya

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke