Padahal, awalnya PDI-P menjadikannya sebagai calon gubernur.
Dia akan maju bersama Rusmadi Wongso setelah dijodohkan oleh PDI Perjuangan.
Mengenai hal tersebut, Safaruddin mengaku tak keberatan.
"Tidak masalah. Yang penting saya sampaikan ke Pak Rusmadi, visi misi kita membangun Kaltim yang baik," ujar Safaruddin di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Safaruddin mengatakan, sejak awal ia menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada partai dalam Pilkada Kaltim. Termasuk memposisikannya sebagai calon gubernur atau wakil gubernur.
Safaruddin menjadi satu-satunya perwira tinggi (pati) Polri yang diusung menjadi wakil gubernur dalam Pilkada serentak 2018.
Sementara dua pati lainnya, mantan Komandan Korps Brimob Polri Irjen Murad Ismail diusung sebagai calon Gubernur Maluku dan mantan Kapolda Jawa Barat Anton Charliyan diusung sebagai calon Gubernur Jawa Barat.
Dia pun tak merasa tersisih karena itu. Ia hanya memikirkan bagaimana menjalani proses Pilkada ke depan.
"Tinggal kita konsolidasi langkah selanjutnya," kata Safaruddin.
PDI-P dan Partai Demokrat sempat bersitegang lantaran Safaruddin gagal maju Pilkada bersama Syaharie Jaang.
Saat ini, keduanya sama-sama menjadi kandidat Pilkada Kaltim dan berjalan masing-masing. Meski begitu, Safaruddin mengaku hubungannya dengan Jaang baik-baik saja.
"Bagus, cukup baik. Saya sampaikan bahwa jangan karena politik kita bermusuhan," kata Safaruddin.
https://nasional.kompas.com/read/2018/01/11/19454401/irjen-safaruddin-tak-masalah-hanya-jadi-cawagub-di-pilkada-kaltim