Salin Artikel

Fadli Zon: Pada 2017, Politik Identitas Dipancing Ketidakadilan Sosial

Fadli menyinggung kontestasi Pilkada DKI Jakarta yang diwarnai oleh isu politik identitas, terutama politisasi isu berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

"Wajah dunia politik kita sepanjang tahun 2017 sepertinya sangat dipengaruhi oleh wajah Pilkada DKI," ujar Fadli melalui keterangan tertulis, Sabtu (30/12/2017).

"Hampir seluruh isu yang mewarnai Pilkada DKI, mulai dari isu SARA, politik identitas, atau isu hoaks, yang oleh pengamat di-frame sebagai kebangkitan populisme kanan, kemudian bergema secara nasional," kata dia.

"Kita mesti bertanya, apa yang telah membuat politik identitas seolah kembali bangkit belakangan ini?" ujar dia.

Politisi Partai Gerindra itu pun mengingarkan bahwa indeks ketimpangan ekonomi tertinggi sepanjang sejarah Indonesia adalah pada masa pemerintahan Joko Widodo.

"Menurut studi Amy Chua, pasar bebas dan demokrasi yang hanya dikuasai oleh sekelompok kecil masyarakat sangat rentan melahirkan konflik dan instabilitas. Jadi, soal ketimpangan ekonomi ini memang tidak bisa diabaikan," ujarnya.

Di samping itu, ia menilai bentutan kultural juga bisa menjadi pemicu munculnya populisme. Ini termasuk pada momentum Pilkada DKI Jakarta.

Fadli menambahkan, Jakarta memiliki jejak historis yang panjang. Ketika jejak historis dipinggirkan dan dikaburkan, maka ada resistensi dari sekelompok orang.

"Entah secara sengaja maupun tak sengaja, sedang coba dikuburkan melalui sejumlah agenda ekonomi dan politik ruang oleh Gubernur DKI yang lama. Tentu akan ada resistensi dari mereka yang merasa terikat pada identitas-identitas tradisional tersebut," kata politisi berdarah Minangkabau itu.

Ia berharap, pemerintah bisa menjaga situasi agar tetap kondusif jelang tahun politik. Ruang publik, menurut dia, seharusnya bisa bebas dari hoaks dan ujaran kebencian.

Meskipun, ia melihat kadang kala justru pemerintah menjadi pihak yang ikut memperkeruh suasana.

Misalnya, pada kasus Saracen. Kasus tersebut diungkap oleh kepolisian seolah kasus tersebut terkait industri hoaks dan penyebar kebencian di media sosial. Namun, Fadli mempertanyakan tuduhan-tuduhan tersebut justru tak ada yang masuk dakwaan jaksa di pengadilan.

"Artinya tuduhan-tuduhan tadi sama sekali tidak bisa dibuktikan. Kita tentu berharap agar ke depannya Polri bisa lebih profesional dan fair dalam menjalankan tugasnya, agar tidak memancing spekulasi dan berkembangnya fitnah di masyarakat," kata Fadli.

Menurut dia, langkah yang harus dilakukan pemerintah adalah menata kembali kebijakan ekonomi dan politik. Ini termasuk tata ruang yang lebih adil serta mengakomodasi kepentingan kelompok yang termarjinalkan.

Fadli juga menyinggung adanya dugaan kriminalisasi ulama yang justru berpotensi memperkuat perlawanan politik identitas.

"Menguatnya politik identitas mestinya dijawab oleh pemerintah dengan kebijakan yang yang berorientasi pada keadilan sosial, bukan dijawab dengan represi dan produksi stigma," kata politisi kelahiran Jakarta, 1 Juni 1971 itu.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/30/15362281/fadli-zon-pada-2017-politik-identitas-dipancing-ketidakadilan-sosial

Terkini Lainnya

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke