Salin Artikel

Jalan Mulus Hadi Tjahjanto Menjadi Panglima Terpilih

Seisi balkon ruang rapat komisi I riuh bersorak. Atmosfer kebahagiaan mengalir hingga ke luar ruang rapat. Marsekal Hadi Tjahjanto kemudian diarak oleh rekan-rekan satu angkatannya, para perwira tinggi lulusan akademi militer 1986.

Raut wajah bangga terpancar dari masing-masing mereka. Jalan Hadi hingga menjadi Panglima TNI boleh dibilang sangat mulus.

Sejak awal, tak ada sedikit pun resistensi dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas sosok yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI itu.

Proses Hadi di DPR terbilang sangat cepat. Surat pengajuan Hadi baru diterima pimpinan DPR pada Senin (4/12/2017) kemudian langsung diproses melalui sejumlah tahapan hingga akhirnya uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I pun digelar.

Proses cepat ini diakui salah satunya oleh Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Asril Hamzah Tanjung. Setelah disetujui Komisi I, hasil itu akan dibawa ke Badan Musyawarah (Bamus) untuk kemudian dibacakan di rapat paripurna DPR.

Baru lah kemudian, pimpinan DPR bersurat kepada Presiden Joko Widodo sehingga Hadi bisa dilantik sebagai Panglima TNI.

"Ini beberapa hari (proses) sudah selesai. Ini ada percepatan yang bagus," ujar Asril, Rabu.

Adapun Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin menuturkan 10 fraksi menyatakan setuju terhadap penunjukan Hadi sebagai Panglima TNI. Tak ada catatan khusus yang diberikan kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) tersebut. Ia terpilih secara aklamasi.

"Ya, (terpilih) aklamasi," ujar Hasanuddin.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Hanafi Rais menjelaskan, ada sejumlah poin yang ditekankan untuk Hadi sebagai Panglima TNI terpilih. Seperti menjamin netralitas TNI terutama jelang tahun politik. Di samping itu, poin lainnya adalah penambahan alutsista terutama pada keunggulan udara dan laut seiring dengan komitmen pemerintah menjadi poros maritim.

Di samping itu, ditekankan pula soal konsep kontemporer pertahanan menyeluruh, dimana teknologi informasi akan digunakan sebagai basis melakukan strategi pertahanan. Hal itu akan diintegrasikan kepada seluruh matra.

"Kalau ini terealisasi ini terobosan baru dan kami harapkan selama dia jadi panglima ini terlaksana," tuturnya.

Diwarnai tawa dan canda

Proses fit and proper test yang berlangsung tertutup selama sekitar enam jam itu berlangsung cair.

Di samping itu, nenurutnya, rapat juga berlangsung cair dan diselingi tawa.

"Beliau nenjawab pertanyaan dengan sangat baik juga, ada candanya, dengan sangat cair bahkan sesekali kami tertawa. Ada juga tepuk tangan," kata Roy.

Hal senada diungkapkan Hanafi Rais. Menurutnya, Hadi merupakan pribadi yang humoris. Bahkan, filosofi Jawa turut disampaikan Hadi saat itu. Adapun daerah asal Hadi memang berasal dari Malang, Jawa Timur.

"Aremanya keluar," ujar Hanafi.

Situasi lainnya yang mengundang tawa misalnya saat Hadi menyinggung penampilan khasnya yang selalu tampil berkumis.

Saat itu, kata Hanafi, seisi ruangan Komisi I tertawa.

"Misalnya menjelaskan, 'sorry, eh pesawat udara kita ini ada pilot dan pramugari, pramugarinya berkumis semua'. Ketawa semua. Jadi sifatnya ice breaking saja," ujar Hanafi.

Meski begitu, candaan tersebut hanya selingan. Menurutnya, suasana ruang rapat tetap serius saat membahas hal-hal lainnya.

"Untuk hal serius kami spaneng (tegang), untuk hal-hal yang santai kami santai juga," sambungnya.


Diantar Panglima dan dua kepala staf

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo turut mengantar Hadi jelang fit and proper test, Rabu pagi. Ia didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi.

Gatot menjelaskan, hal itu juga menunjukkan bahwa KSAD dan KSAL siap dipimpin Hadi meskipun secara akademi militer, keduanya merupakan senior Hadi.

"Ini penting karena dalam akademi militer, senior sama yunior agak gimana. Tetapi, dengan demikian, KSAD dan KSAL siap dipimpin Pak Hadi," katanya.

Gatot mengatakan bahwa dirinya mengantar sebagai tanda bahwa begitu pengajuan calon panglima TNI disetujui, ia bersedia meletakkan jabatannya dan bersedia mendampingi jika diperlukan.

"Kami yakin bahwa Pak Hadi mampu memimpin, khususnya menghadapi tahun politik," katanya.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/07/06573811/jalan-mulus-hadi-tjahjanto-menjadi-panglima-terpilih

Terkini Lainnya

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke