Salin Artikel

Duet AHY dan Jokowi Cocok Tidak? Ini Jawaban Sekjen Demokrat

Hal itu ia sampaikan menanggapi tingginya elektabilitas putra sulung presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang tertinggi sebagai cawapres Jokowi.

"Saya kira hari ini semakin intens. Kami bicara tadi dengan Mas Ara (Maruarar Sirait), saya, Mas AHY diskusi dengan (Abdul Kadir) Karding PKB, juga dengan Mas Aziz Syamsuddin, jadi intensitas ini penting sekali dalam beberapa hari ke depan. Maret saya kira baru terlihat konfigurasi pas untuk masuk ke Agustus," kata Hinca saat ditemui di Senayan, Jakarta, Minggu (3/12/2017).

Saat ditanya kecocokan AHY dengan Jokowi, Hinca menjawab, hal itu bisa dilihat dari dua hasil survei yang ada.

Berdasarkan survei Poltracking Indonesia, elektabilitas AHY berada di posisi kedua dengan angka 16 persen sebagai cawapres Jokowi. Posisi teratas ditempati Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan elektabilitas 16,4 persen.

Sementara itu, di survei terbaru yang dilakukan Indo Barometer, elektabilitas AHY sebagai cawapres Jokowi justru tertinggi, yakni di angka 17,1 persen, sedangkan elektabilitas Gatot 15,9 persen.

"Kalau survei Indo Barometer tadi AHY menjadi anak gadis cantik dicocokkan ke pangeran dan itu data yang kami lihat itu," ucap Hinca.

"Saya kira dilihat dari survei-survei gitu AHY pilihan anak muda ke depan menjadi regenerasi kepemimpinan nasional, AHY menjadi faktor penting siapa pun presidennya, termasuk Pak Jokowi. Komunikasi mereka juga bagus, tetapi komunikasi dengan Mas Prabowo juga bagus," lanjutnya.

Elektabilitas Presiden Jokowi kembali menjadi yang tertinggi dalam survei Indo Barometer.

Bahkan, elektabilitas Jokowi semakin meningkat menjadi 48,6 persen jika diduetkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/03/19495671/duet-ahy-dan-jokowi-cocok-tidak-ini-jawaban-sekjen-demokrat

Terkini Lainnya

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke