Hal itu disampaikannya menanggapi wacana Munaslub Golkar untuk memilih ketua umum pengganti Setya Novanto.
Menurut dia, untuk membawa amanat kepemimpinan Partai Golkar ke depan, diperlukan figur yang dapat mengemban visi partai.
Baca: Mekeng: Airlangga Didukung Internal dan Eksternal Jadi Ketum Golkar
Agus mengatakan, jika Munaslub digelar, amanat tersebut tepat diberikan kepada Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar Airlangga Hartarto.
Selama ini, kata Agus, Golkar memiliki platform politik yang keliru dan hal itu tercermin dalam slogan "Suara Golkar Suara Rakyat".
Slogan ini harus diperbaiki oleh ketua umum baru.
Agus menilai, slogan tersebut justru menimbulkan anggpan bahwa rakyat yang mengikuti kehendak Golkar.
"Maka yang harus diperjuangkan adalah "Suara rakyat, Suara Golkar", bukan sebaliknya," lanjut dia.
Dua nama
Sebelumnya, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu I Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan saat ini ada dua nama yang beredar di bursa calon Ketua Umum Golkar pengganti Setya Novanto.
Mereka adalah Koordinator Bidang Perekonomian DPP Golkar Airlangga Hartarto dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Golkar Idrus Marham.
Namun, kata Nusron, meski suasana musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk memilih ketua umum baru sudah terasa, Golkar tetap mengedepankan semangat persatuan.
"Jujur saja di lapangan karena kalau ada munas biasanya ada pemilihan kan ada luka. Luka biasanya hilang recovery butuh waktu enam bulan sampai satu tahun. Supaya tidak ada luka, kami ingin semangat siapa pun yang menang adalah suara musyawarah untuk mufakat," kata Nusron di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (25/11/2017).
https://nasional.kompas.com/read/2017/11/27/10395081/agus-gumiwang-airlangga-hartarto-bisa-selamatkan-golkar