Ia tak menampik jika status hukum Novanto yang kini menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memengaruhi citra DPR secara kelembagaan.
"Ya mudah-mudahan teman-teman Golkar memahami situasi itu," ujar Muzani seusai menghadiri rilis survei Poltracking Indonesia di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2017).
Muzani menambahkan, posisi Ketua DPR merupakan domain partai berlambang pohon beringin itu sehingga partainya enggan mencampuri.
"Gerindra menyerahkan kepada Partai Golkar untuk mengambil tindakan apapun. Kami menunggu Partai Golkar untuk mengambil tindakan apapun," kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu.
Novanto memilih bertahan sebagai Ketua DPR meski sudah ditahan KPK. Ia kembali terjerat kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Akhirnya, DPP Golkar menetapkan Idrus Marham sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum Golkar hingga ada putusan praperadilan.
Namun, sejumlah pihak mendesak Golkar untuk segera melaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dan memilih ketua umum baru.
Termasuk pada posisi Ketua DPR. Sejumlah fraksi berharap Novanto diganti atau bersedia mengundurkan diri.
https://nasional.kompas.com/read/2017/11/27/10241321/gerindra-harap-golkar-paham-kasus-novanto-memengaruhi-citra-dpr