Salin Artikel

Banyak Faksi, Golkar Disarankan Gelar Munaslub untuk Redam Gejolak

Novanto kini mendekam sebagai tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Menurut saya Munaslub adalah salah satu solusi atau peta jalan yang paling efektif buat Golkar," ujar Hanta seusai merilis survei Poltracking Indonesia, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2017).

Ia mengatakan, di internal Golkar selalu muncul faksi-faksi. Kuatnya faksi-faksi tersebut tak akan berhenti kecuali dibuka suatu arena kompetisi baru. Munaslub menjadi salah satunya.

Baca: Nurdin: Munaslub Golkar Tetap Digelar jika Novanto Menang Praperadilan

Jika tidak, maka faksi-faksi tersebut akan saling melemahkan.

Hanta mengatakan, dengan adanya Munaslub, pertarungan antar-faksi tersebut dilembagakan dan tak terus bergejolak.

"Kalau tidak (dilakukan) akan seperti api dalam sekam," kata dia.

Hanta memprediksi, dinamika internal Golkar akan menjadi beban elektoral jika dibiarkan berlarut.

Beban tersebut tak hanya bagi Golkar, tetapi juga bagi Joko Widodo sebagai bakal calon presiden yang telah mendapatkan dukungan partai tersebut.

"Jadi kalau Munaslub maka Golkar bisa mengirim sinyal kepada publik bahwa mereka punya komitmen perubahan," kata dia.

Hanta mengatakan, tak bisa dipungkiri bahwa penurunan elektabilitas Golkar salah satunya karena kasus yang mendera Setya Novanto. Meskipun, Golkar merupakan partai yang tak bergantung pada figur.

Baca: Survei Poltracking: Elektabilitas Gerindra Salip Golkar

Adapun, hasil survei Poltracking menunjukkan, elektabilitas Golkar sebesar 10,9 persen. Angka tersebut lebih kecil dari Partai Gerindra yang menyalip Golkar ke peringkat kedua, dengan 13,6 persen.

"Kalau kader Golkar terkena kasus mungkin publik pemafhumannya tinggi. Tapi ini simbol (partai). Ini memberi dampak secara elektoral, pasti," kata Hanta.

Menurut Hanta, Munaslub seharusnya segera dilaksanakan dan tidak perlu menunggu hasil praperadilan Novanto.

"Itu kan proses hukum. Justru memberi peluang kepada Pak Setya Novanto untuk menyelesaikan kasus hukumnya," ujar dia.

Rapat pleno Golkar, Selasa (21/11/2017), menetapkan Idrus Marham sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum Golkar setelah Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Meski berstatus tahanan KPK, namun Golkar tetap mempertahankan Novanto sebagai ketua umum dan menunggu hasil praperadilan yang diajukan Novanto. Demikian pula dengan status Novanto sebagai Ketua DPR.

Namun, sejumlah pihak mendesak Golkar untuk segera melaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dan memilih ketua umum baru.

Termasuk pada posisi Ketua DPR. Sejumlah fraksi berharap Novanto diganti atau bersedia mengundurkan diri.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/27/10072691/banyak-faksi-golkar-disarankan-gelar-munaslub-untuk-redam-gejolak

Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke