Novanto akan sulit ditemui mengingat Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan siapa pun yang ingin mengunjungi Novanto harus mendapatkan izin terlebih dahulu.
Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga mengatakan, kondisi tersebut akan mempersulit elite partai jika ingin berkonsultasi dengan Novanto.
"Akan sangat sulit bagi pengurus partai untuk konsultasi dengan ketua umumnya. Oleh karena itu bisa saja ke depan ada kekosongan kepemimpinan," kata Andi dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2017).
Andi meyakini bahwa sistem partai sudah kuat sehingga jika ketua umum berhalangan, tugas partai bisa diambil alih oleh ketua harian dan sekjen.
Namun, Andi menilai Golkar tak boleh terus-menerus menjustifikasi hal itu. Golkar, menurut dia, juga harus memikirkan konstituen partai.
"Kami perlu cepat me-recover diri. Golkar tidak boleh terus-menerus menjustifikasi kami tidak berpengaruh besar terhadap figur pemimpin," tuturnya.
Seperti diketahui, KPK menetapkan kembali Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Novanto juga diduga menyalahgunakan kewenangan dan jabatan saat menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar.
Akibat perbuatannya bersama sejumlah pihak tersebut, negara diduga dirugikan Rp 2,3 triliun pada proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut.
KPK berupaya menahan Novanto dengan mendatangi rumahnya pada Rabu (15/11/2017), tetapi yang bersangkutan tidak diketahui keberadaannya.
Novanto baru menampakkan diri di Rumah Sakit Medika Permata Hijau setelah mengalami kecelakaan mobil, Kamis (16/11/2017).
Atas kebutuhan penyidikan dan kurang lengkapnya alat yang dibutuhkan untuk memeriksa kondisi Novanto, penyidik KPK memindahkannya ke RSCM.
Novanto ditahan KPK pada Jumat (17/11/201) untuk 20 hari pertama. Namun, karena kondisi kesehatannya, pembantaran penahanan dilakukan.
https://nasional.kompas.com/read/2017/11/18/10343141/novanto-dijaga-kpk-pengurus-golkar-bakal-sulit-berkonsultasi