Novanto kembali terjerat kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
"Ada, ada (pembahasan). Tetapi tidak ada, belum ada, tidak ada langkah-langkah kemudian sikap-sikap yang fundamental gitu belum ada," ujar Sarmuji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/11/2016).
Meski belum ada pengambilan sikap terkait status Novanto, namun pimpinan DPD I Partai Golkar dalam kesempatan tersebut bersepakat untuk mencermati dinamika politik yang berkembang.
Sarmuji menuturkan, pada pertemuan tersebut hampir tak ada suara DPD I yang menyuarakan situasi kegentingan partai.
Menurut dia, saat itu perwakilan DPD I yang hadir justru menyuarakan untuk memperkuat sistem yang ada.
"Yang menyuarakan langkah-langkah yang lain atau langkah apa yang diambil soal kondisi ketua umum sekarang terus terang belum ada," kata dia.
Sarmuji menambahkan, tak menutup kemungkinan DPD I akan melakukan pertemuan kembali jika Novanto ditahan oleh KPK.
Menurut dia, DPD I selama ini memiliki komunikasi yang terjalin dengan intensif. Sehingga mereka bisa saja bertemu pada waktu-waktu tertentu.
"Kalau melihat diskusi tadi malam, bisa saja DPD I berkumpul lagi kalau ada situasi situasi tertentu yang membutuhkan analisa lebih lanjut nanti dilihat apa peristiwa yang menonjol itu, apa yang memerlukan pencermatan," ujar Anggota Komisi XI DPR itu.
Saat ditanyakan perihal sikap Ketua DPD Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menyuarakan penyelamatan partai, Sarmuji mengatakan, sikap tersebut bisa saja muncul.
Namun, Dedi tak hadir dalam pertemuan DPD I semalam. Sehingga sikap tersebut tak tercatat.
"DPD yang enggak hadir, ya bisa jadi memiliki sikap yang tidak bisa terekam dalam pertemuan kemarin karena memang tidak hadir," kata dia.
Pada Kamis malam, DPD I Partai Golkar melaksanakan pertemuan di Hotel Mandarin Oriental.
Novanto sedianya juga dijadwalkan hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, ia mengalami kecelakaan mobil sebelum bisa menghadiri pertemuan DPD I itu.
https://nasional.kompas.com/read/2017/11/17/17195281/dpd-i-golkar-kumpul-bahas-kasus-novanto