Salin Artikel

Kemenlu Tunggu Keterangan Filipina soal WNI yang Ditangkap di Marawi

Kepolisian Filipina mengatakan, WNI berusia 22 tahun yang bergabung dengan kelompok ISIS itu ditangkap setelah pejabat setempat memergokinya saat hendak kabur.

"Kami masih menunggu notifikasi dari pemerintah setempat baik di Davao atau Manila. kami memang sudah meminta kepada pemerintah setempat," ujar Fachir saat ditemui di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2017).

Fachir mengatakan, Kemenlu baru bisa melakukan verifikasi mengenai identitas WNI tersebut setelah mendapat pemberitahuan resmi dari Filipina.

Baca: Polisi Filipina Tangkap WNI yang Bergabung dengan ISIS di Marawi

Saat ini, pemerintah belum memiliki data lengkap dari WNI yang ditangkap.

Namun, Fachir mengakui bahwa Kemenlu memiliki data sejumlah WNI yang bergabung dengan ISIS di Marawi.

"Kami belum tahu persis ya jumlahnya. Sejauh ini memang ada, tapi kami harus tahu persis dulu kan datanya," kata Fachir.

Sebelumnya diberitakan seorang WNI yang bergabung dengan kelompok ISIS di Marawi, Filipina ditangkap, Rabu (1/11/2017). 

"Dia terlibat dalam pengepungan dan serangan awal di Piagapi," kata pejabat kepolisian setempat Superintenden John Guyguyon.

Serangan awal yang dimaksud Guyguyon adalah serbuan di sebuah kota Piagapo, sekitar 45 menit perjalanan darat dari Marawi.

Ratusan pejuang lokal dan asing yang menyatakan kesetiaan kepada ISIS menyerang Marawi, kota berpenduduk Muslim terbesar di Filipina pada 23 Mei lalu.

Mereka menduduki sebagian besar wilayah kota itu dengan menggunakan penduduk sebagai tameng hidup.

Operasi militer Filipina yang didukung AS untuk merebut kembali Marawi mengakibatkan lebih dari 1.100 orang tewas, 400.000 penduduk mengungsi, dan menghancurkan sebagian besar wilayah kota.

"Warga Indonesia yang ditangkap itu, tiba di Filipina tahun lalu karena diundang pimpinan ISIS Asia Tenggara Isnilon Hapilon," lanjut Guyguyon.

Guyguyon menambahkan, kepada penyidik WNI asal Medan itu mengatakan kelompoknya terlibat dalam serangan pada 2016 di Jakarta yang menewaskan delapan orang.

Kepolisian mengatakan, selain menangkap WNI tersebut mereka juga menemukan sepucuk senjata api, sebuah granat, serta mata uang Filipina, Indonesia, dan Arab Saudi yang jumlahnya tak disebutkan.

Saat ini, masih terdapat 20 orang anggota militan yang bersembunyi di Marawi. Namun mereka sudah dikepung tentara Filipina. 

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/02/14485921/kemenlu-tunggu-keterangan-filipina-soal-wni-yang-ditangkap-di-marawi

Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke