"Untuk mata kanan perkembangan baik. Namun, tetap harus dipasang hard-lens untuk membantu penglihatan," kata Febri saat dikonfirmasi, Jumat (20/10/2017).
"Meskipun pemasangan lensa ini membuat penglihatan lebih jelas, namun menurut dokter, pemasangan ini tidak boleh dilakukan selamanya," ujar dia.
Sementara pada mata kiri Novel, kata Febri, proses pemulihan belum merata setelah penanaman jaringan gusi ke mata beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, rencana operasi yang akan dilakukan hari ini pun ditunda.
"Dokter mengatakan kemungkinan masih butuh waktu 1 sampai 2 bulan lagi untuk pelaksanaan operasi mata kiri," kata Febri.
Febri menyampaikan, terapi rutin akan terus dilaksanakan sampai waktu pelaksanaan operasi. Selain itu, pengecekan pada mata dan kesehatan lainnya juga terus dilakukan.
"Selain pengecekan retina, dokter juga akan melakukan pengecekan glaukoma," kata dia.
Wajah Novel disiram air keras seusai menunaikan shalat subuh berjamaah di Masjid Al Ikhsan, Jalan Deposito RT 03/10, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017.
Seusai mendapat serangan secara fisik, Novel dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sore harinya, Novel dirujuk ke Jakarta Eye Center.
Luka parah pada kedua mata Novel akibat siraman air keras ternyata tak cukup ditangani di Indonesia. Pada 12 April 2017, dokter merujuk agar Novel mendapatkan perawatan mata di Singapura.
Sementara itu, pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut belum juga menemukan pelakunya.
https://nasional.kompas.com/read/2017/10/20/20225551/tim-dokter-tunda-operasi-mata-kiri-novel-baswedan