Hal itu disampaikan Kepala BNN Budi Waseso saat pemusnahan narkoba dan pelantikan Satuan Tugas Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Kamis (19/10/2017).
"Mereka bilang, BNN tidak boleh menembak di tempat. Kata siapa?" ujar Budi Waseso seperti dikutip Antara.
(baca: Buwas: Oknum Lapas yang Terlibat Jaringan Narkoba Layak Dicincang)
Kondisi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di Tanah Air, menurut mantan Kabareskrim Polri itu, sangat memprihatinkan dan mengancam keamanan bangsa dan negara.
BNN mencatat, selama ini ada sekira 15.000 orang Indonesia mati setiap tahun akibat terlibat penyalahgunaan narkoba.
Dengan ancaman yang sudah di depan mata tersebut, dinilainya, sudah sangat wajar jika diperlukan tindakan tegas.
Salah satu tindakan tegas yang dilakukan, ia menyatakan, adalah menembak mati bandar dan pengedar barang yang dapat merusak mental dan kesehatan manusia.
(baca: Buwas Sebut Peredaran Narkoba di Indonesia Sudah Sangat Parah)
Apalagi, katanya, mayoritas pengedar narkoba selalu mengulangi perbuatannya setelah menjalani masa hukuman.
Mereka hanya berorientasi pada keuntungan materi tanpa mempedulikan kelangsungan generasi bangsa.
"Bandar yang mati masih kurang banyak. Mereka sudah membunuh ribuan orang, sedangkan bandar, hanya puluhan orang," kata pria yang akrab disapa Buwas itu.
Oleh karena itu, ia menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak akan memedulikan tantangan yang dihadapi dalam memberantas narkoba, termasuk pendapat berbagai pihak bahwa BNN tidak berhak menembak bandar dan pengedar narkoba.
BNN, kata dia, diberikan senjata api dalam menjalankan tugas. Buwas menekankan, agar anggota BNN di seluruh Indonesia untuk tidak ragu menembak bandar dan pengedar narkoba, yang selalu mencari celah melawan hukum tanpa kenal menyerah.
Dengan gaya berkelakar, ia menyebutkan, petugas BNN tidak akan berdosa jika menembak mati bandar dan pengedar narkoba dengan tujuan menyelamatkan jutaan manusia, terutama kalangan generasi muda.
"Kalau wafat nanti, lalu ditanya malaikat alasan membunuh orang. Tinggal jawab, saya memang membunuh, tapi membunuh orang yang telah membunuh ribuan orang, nanti dilepaskan malaikat," kata Buwas, sambil disambut tawa peserta.
https://nasional.kompas.com/read/2017/10/19/15261231/buwas-bandar-narkoba-yang-mati-masih-kurang-banyak