Karena itu, Boy menyatakan, Polda Papua telah melakukan upaya antisipasi pergerakan kelompok kriminal bersenjata tersebut.
Upaya preventif yang dilakukan, antara lain dengan melakukan pemetaan dan dialog dengan tokoh-tokoh kelompok tersebut.
"Kami perbantukan Tim BKO ini di lokasi rawan kelompok kriminal bersenjata dan kami kedepankan tindakan preventif, serta pengkondisian masyarakat," kata Boy di Akademi Kepolisian RI, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2017).
Tak hanya itu, menurut Boy, polisi juga telah memetakan lokasi rawan terjadinya serangan yang dilakukan kelompok kriminal itu. Sebab, beberapa peristiwa kekerasan yang terjadi belakangan ini kuat dugaan dilakukan oleh kelompok tertentu.
"Mereka sering mengganggu dengan tindakan-tindakan kekerasan baik ke petugas kepolisian maupun warga," ujar Boy.
Boy pun menegaskan bahwa polisi akan menindak tegas kelompok tersebut jika upaya persuasif yang telah dilakukan pihaknya untuk menjaga pilkada tetap kondusif diabaikan.
"Kalau cara persuasif tidak mempan, harus ada tindakan hukum tegas tapi terukur pada mereka. Karena mereka tidak boleh melakukan tindakan yang membahayakan, apalagi yang mengganggu keselamatan jiwa," kata dia.
Pada Pilkada Papua 2018 mendatang akan digelar satu pemilihan gubernur dan enam pemilihan Bupati, yakni di Paniai, Puncak, Deiyai, Jayawijaya, Biak Numfor, dan Mimika.
https://nasional.kompas.com/read/2017/10/10/16120471/kelompok-kriminal-bersenjata-dinilai-jadi-ancaman-pilkada-papua-2018