GMPG hendak mengklarifikasi isu mengenai pertemuan yang terjadi saat keduanya menjadi penguji disertasi di sebuah universitas di Surabaya itu.
Menurut GMPG, pertemuan itu dikhawatirkan sebagai bentuk pendekatan Novanto, pemimpin di lembaga legislatif yang berstatus tersangka di KPK, terhadap Ali sebagai pimpinan tertinggi di lembaga yudikatif.
Namun, setelah yang ditunggu tak kunjung bertemu, GMPG memutuskan meninggalkan MA. GMPG gagal bertemu Hatta Ali.
"Satu jam lebih (tunggu), kami anggap saja (Ketua MA) belum bisa menerima dari jadwal yang sudah kami minta," kata Koordinator Gerakan Muda Partai Golkar Ahmad Dolly Kurnia, di halaman kantor Mahkamah Agung, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Meski belum bisa diterima hari ini, jika Ali memiliki waktu untuk bertemu, GMPG tetap berusaha bertemu untuk mengklarifikasi isu pertemuan tersebut.
Sebelumnya, GMPG berusaha bertemu Hatta Ali untuk meminta klarifikasi langsung mengenai pertemuan Ali dengan Novanto, yang dianggap menimbulkan simpang siur di masyarakat.
GMPG mempertanyakan mengapa Novanto, Ketua DPR yang bergelar Magister Manajemen (MM), bisa menjadi penguji di sidang doktor. Apalagi, kata dia, sidang pengujian itu untuk bidang ilmu hukum, yakni disertasi hakim.
"Oleh karena itu hari ini kami datang. Kami sudah kirim surat ke Ketua MA untuk bisa tatap muka, kami klarifikasi atas info itu," kata Dolly.
"Karena info yang kami terima beredar isu di luar seolah-olah Setnov melakukan pendekatan supaya lolos di peradilan," ujar dia.
https://nasional.kompas.com/read/2017/08/15/17450721/gmpg-gagal-temui-ketua-ma-untuk-klarifikasi-pertemuan-dengan-novanto