Sebanyak 1.609 orang yang lolos seleksi administrasi akan menjalani tes tertulis besok Rabu (9/8/2017).
Namun, dari peserta yang lolos tahap administrasi, keterwakilan perempuan masih minim. Jumlah peserta perempuan yang lolos seleksi administrasi hanya 260 orang atau sekitar 16,15 persen.
Sementara itu, jumlah peserta laki-laki yang lolos tahap ini ada sebanyak 1.349 orang atau sekitar 83,85 persen.
Angka keterwakilan perempuan masih berpotensi susut karena proses rektrutmen masih panjang. Setelah lolos tes tertulis, akan ada tes kesehatan dan psikologi. Kemudian, ada lagi tes wawancara dan terakhir tahapan fit and proper test.
Menurut Sekretaris Jenderal Bawaslu Gunawan Suswantoro, meski secara keseluruhan animo masyarakat mendaftar seleksi Bawaslu tingkat provinsi meningkat dibandingkan lima tahun lalu, namun pendaftar perempuan memang masih sedikit.
"Kami juga sangat berharap pendaftar perempuan lebih banyak," kata Gunawan kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Gunawan pun mengaku tidak tahu pasti apa yang menjadi ketakutan atau kendala perempuan untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilu.
Sebelumnya, anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo mengatakan, setidaknya ada empat kendala yang menyebabkan rendahnya keterwakilan perempuan, yaitu budaya, kemampuan, geografi, serta tim seleksi.
(Baca: Bawaslu Kecewa Perempuan sebagai Penyelenggara Pemilu Masih Minim)
Beberapa kendala masih bisa diantisipasi. Namun, kendala lain seperti kemampuan, tidak bisa diantisipasi oleh Bawaslu karena kurangnya waktu.
"Antisipasi kendala budaya, kami mengidentifikasi kelompok dan aktivis perempuan di provinsi yang potensial untuk mendaftar. Selain itu mengontak perempuan yang pernah menjadi penyelenggara pemilu di daerah, untuk mendaftar," kata Ratna.
https://nasional.kompas.com/read/2017/08/08/19020231/seleksi-tertulis-bawaslu-provinsi-keterwakilan-perempuan-masih-minim