"Informasi dari Novel Baswedan yang disampaikan ke publik, dugaan jenderal polisi, sudah kami sampaikan bahwa ini perlu ditindaklanjuti dengan dengar keterangan Novel Baswedan secara langsung. Pro justicia. Kami sudah siapkan tim untuk berangkat ke Singapura," ujar Tito dalam jumpa pers di kantor Presiden, Senin (31/7/2017).
Selain itu, lanjut Tito, dirinya juga meminta agar ada pihak dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendampingi selama proses diminta keterangannya oleh penyidik.
"Bapak Agus Rahardjo, beliau berkenan untuk mendampingi, atau salah satu komisioner untuk mendampingi tim Polri sehingga informasinya objektif," ujar Tito.
(Baca: Ini Sketsa Wajah dan Ciri Penyiram Air Keras ke Novel Baswedan)
Namun, sampai hari ini, Tito mengaku belum mendapat informasi lagi dari KPK soal keberangkatan ke Singapura itu. Dalam waktu dekat, dia harapkan KPK bisa memberi kepastian sehingga proses pemberian keterangan Novel bisa segera dilakukan.
Tepat hari ini, sudah 111 hari pasca penyerangan terhadap Novel Baswedan. Penyerangan dengan menggunakan air keras itu telah membuat kedua mata Novel rusak.
Saat ini, kondisi mata kanan Novel semakin membaik. Sementara mata kirinya masih belum bisa melihat.
Novel sebelumnya menduga ada campur tangan jenderal polisi dalam serangan terhadapnya. Hal inilah yang kemudian membuat polisi cukup lama mengungkap kasus tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2017/07/31/17301401/telusuri-dugaan-keterlibatan-jenderal-penyidik-akan-temui-novel-di-singapura