Ia menuturkan, tak ada daftar pertanyaan yang diajukan pansus melainkan pertanyaan-pertanyaan akan diajikan secara spontan.
"Diundang tentang posisi Polri, sebagai sesama aparat penegak hukum tentu dalam konteks sebuah institusi, dimintai pendapat lah, di antara lain dimintai masukan oleh pansus," ucap Syafruddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu sore.
Ia menegaskan, Polri siap menjadi jembatan semua institusi. Komunikasi, menurutnya, penting daripada menjauhkan persepsi-persepsi yang berkembang.
"Polri siap menjadi jembatan semua institusi apapun. Jangankan diadu domba, siap jadi jembatan," kata dia.
(Baca: Beri Dukungan, Amien Rais Akan Temui Pansus Angket KPK)
Sementara itu, Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK, Masinton Pasaribu menyampaikan, rapat dengar pendapat kali itu memilki sejumlah fokus. Di antaranya adalah tindaklanjut hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal ketidakpatuhan peraturan dan penyimpangan sistem pengendalian internal di bidang SDM.
"Serta membicarakan reekait SDM KPK yang menjadi tenaga penyidik Polri dan terkait perkara operasi tangkap tangan dari sisi hukum positif," ucap Politisi PDI Perjuangan itu.
Namun, rapat berlangsung tertutup untuk publik karena menyangkut hal-hal sensitif dan teknis.
"Kami sampaikan bahwa rapat kami nyatakan tertutup," kata Masinton.
https://nasional.kompas.com/read/2017/07/19/17081231/rapat-dengan-wakapolri-apa-yang-ingin-didalami-pansus-angket-kpk-
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan