JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berharap Nahdlatul Ulama (NU) bersatu mendukung satu calon dalam pemilihan gubernur Jawa Timur 2017, yakni Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Oleh karena itu, dia meminta agar kader NU Khofifah Indar Parawansa tidak ikut maju dalam Pilgub Jatim dan tetap konsentrasi dengan jabatannya saat ini sebagai Menteri Sosial.
"Kami serius mendorong keluarga besar NU harus bersatu, termasuk bu Khofifah. Kami meminta bu Khofifah agar tetap melanjutkan karya-karya cemerlangnya di Kementerian Sosial," kata Cak Imin melalui keterangan tertulisnya, Senin (10/7/2017).
Khofifah, kata Cak Imin, adalah salah satu kader NU yang paling dibanggakan warga nahdliyin. Sebagai menteri sosial, Khofifah telah mampu berkontribusi besar bagi umat dan rakyat, bukan hanya di Jatim, tetapi di seluruh Indonesia.
(Baca: Nasdem Incar Khofifah Untuk Pilgub Jatim, Sudah Izin Jokowi?)
"Tugas berat membutuhkan NU yang kompak, NU yang solid, yang umatnya saling percaya. Menguatkan NU berarti mengokohkan NKRI," tambah dia.
Muhaimin mengatakan, demi bersatunya NU, PKB sudah mengalah. Sejak awal, PKB sudah memproyeksikan Abdul Hakim Iskandar, Ketua DPW PKB Jatim, sebagai calon.
Sebagai pemilik kursi DPRD terbanyak di Jawa Timur, yakni 20 kursi, PKB bisa mengusung calon sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Namun, atas permintaan para kiai dan sepuh NU, PKB memutuskan untuk mendukung Gus Ipul.
(Baca: Ditanya Soal Pilgub Jatim, Khofifah Bilang "Jangan Tanya Itu Dululah")
"Kami mengesampingkan fakta bahwa kami adalah partai terbesar di sana, dan cukup kuat untuk mendukung ketuanya sendiri," tambah Muhaimin.
Khofifah sendiri saat ini belum mengungkapkan secara tegas niatnya untuk maju sebagai Cagub Jatim. Ketika terakhir ditanya soal itu, Khofifah memilih bersikap kalem.
“Ya nanti lah, saya kan sudah bilang, masih check sound. Pokoknya begitu deh,” ungkap Khofifah singkat, saat menghadiri acara peringatan Haul ke-550 Nyai Ageng Pinatih di Gresik, Minggu (9/7/2017).