Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pria Ini Pelaku Penikaman Polisi di Masjid Falatehan?

Kompas.com - 01/07/2017, 13:39 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian masih mengidentifikasi pelaku penyerangan terhadap dua anggota polisi yang sedang menunaikan ibadah di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, Jumat (30/6/2017) malam.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan, dari saku pelaku, ditemukan KTP atas nama Mulyadi.

Namun, setelah dicek, alamat dalam KTP tersebut tidak ditemukan. Selain itu, gambar dan foto tidak identik dengan kondisi fisik pelaku. 

"Info terbaru, pelaku 75 persen namanya Mulyadi. Sudah ditelusuri penyidik bahwa pelaku Mulyadi, pekerjaan pedagang kosmetik di pasar di Bekasi," ujar Setyo di Gedung Divisi Humas Polri Jakarta, Sabtu (1/7/2017).

Menurut Setyo, pada Jumat malam, penyidik telah membawa orang yang diduga sebagai kakak ipar pelaku untuk dimintai keterangan.

Baca: Polisi Duga Pelaku Penusukan Polisi Gunakan KTP Palsu

Namun, untuk memastikan kebenaran identitas, polisi akan melakukan tes DNA dari orangtua atau saudara kandung pelaku.

Meski demikian, menurut Setyo, para saksi yang diperiksa untuk sementara membenarkan bahwa pelaku adalah Mulyadi.

"Makanya kami katakan masih 75 persen. Baru kakak ipar dan kakak kandung yang diperiksa," kata Setyo.

Dua anggota polisi diserang oleh seseorang di masjid di Jalan Falatehan, Jakarta Selatan, Jumat malam.

Dua polisi yang menjadi korban penusukan adalah AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bachtiar.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.40 WIB. Pelaku penusukan kemudian tewas ditembak setelah mencoba melarikan diri.

Kompas TV Polri Lakukan Penyelidikan Terkait Penusukan Anggota Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com