JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin berharap agar Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah menjadi ajang rekonsiliasi kelompok masyarakat yang akhir-akhir ini terbelah.
"Kemarin-kemarin ini agak gaduh karena ada pihak-pihak yang tidak bisa menahan diri. Masing-masing tidak dapat mengendalikan diri sehingga terjadi ketidakpercayaan," ujar Maruf di Kantor Kementerian Agama, Sabtu (24/6/2017).
"Nah sekarang kita harus mulai menahan diri, meminta maaf lagi. Kita selesaikan persoalan yang ada dan kita utuh lagi setelah Ramadhan ini sebagai satu bangsa," lanjut dia.
Baca: Ketua MUI: Khilafah Bertentangan dengan Sistem Pemerintahan Kita
Umat Muslim sudah mendapatkan ujian selama sebulan penuh melalui menahan lapar dan dahaga.
Sehingga, setelah bulan Ramadhan seharusnya lebih dewasa dalam hal keimanan dibandingkan sebelumnya. Sehingga rekonsiliasi bisa terwujud.
"Makna Idul Fitri itu kita semua kembali kepada kesucian setelah dilatih berpuasa selama sebulan. Kita dilatih untuk kembali menjadi manusia baru yang lebih segar. Karena itu kesucian Ramadhan harus dipertahankan dan ditingkatkan setelah Ramadhan," ujar Maruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.