JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti sore ini menghadiri buka puasa bersama di kediaman Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, di Kompleks Widya Chandra III, Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Dalam buka puasa yang juga dihadiri alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) serta wartawan pendidikan itu, Mu'ti memberikan kultum singkat jelang buka puasa.
Mu'ti menyampaikan dalam tausiyahnya bahwa inti dari puasa itu adalah menahan diri atau self control.
"Menahan diri untuk melakukan sesuatu atau untuk tidak melakukan sesuatu. Tidak makan, tidak minum, dan tidak melakukan perbuatan yang diharamkan," kata Mu'ti.
Lebih jauh, ia mengatakan, sikap mengendalikan diri ini memiliki implikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sifat sabar dalam menghadapi atau merespons suatu keadaan.
(Baca: Istana Benarkan Permen soal Hari Sekolah Dibatalkan)
Dia pun mengatakan, semua orang harus bisa bersabar dalam menghadapi cobaan. Apalagi sebagai seorang menteri, yang mana kritikan datang dari berbagai penjuru.
"Kalau Pak Muhadjir banyak dikritik, sabar saja. Kelau Sekum (Sekretaris Umum) jarang dikritik," kata dia disambut riuh tamu undangan.
Sebagaimana diketahui baru-baru ini, Mendikbud banyak mendapat kritikan lantaran kebijakan soal sekolah lima hari dalam sepekan. Belum sempat diimplementasikan, Permendikbud tersebut dibatalkan oleh pihak istana.
Namun ditemui usai buka puasa, Muhadjir mengatakan, kebijakan sekolah lima hari tetap dimulai pada tahun ajaran baru 2017, sembari menunggu payung hukum Peraturan Presiden sebagai pengganti Permendikbud.