Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Nilai Kebijakan 8 Jam Belajar Jawa Sentris

Kompas.com - 17/06/2017, 10:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifah Amaliah mengatakan, kebijakan belajar delapan jam sehari dinilainya merupakan kebijakan yang Jawa Sentris.

Kebijakan itu dinilai tidak melihat dampak menyeluruh pada daerah lain.

Hal tersebut disampaikan Ledia dalam diskusi di radio Sindo Trijaya di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/6/2017).

"Kita jangan ambil kebijakan yang Jawa sentris," kata Ledia.

Bahkan, Ledia mengatakan, di daerah Jawa sendiri seperti di Cililin, Jawa Barat ada sekolah yang aksesnya saja tidak mudah karena menaiki gunung.

Siswa menurut dia, mesti naik ojek yang biayanya berkisar Rp 25.000-50.000. Belum lagi mengenai risiko keamanannya.

Ledia juga menyinggung bagaimana dampak anak yang biasanya pulang sekolahnya kemudian membantu orangtua seperti berdagang, membantu orangtuanya yang nelayan, atau membantu mencari nafkah lainnya.

Aturan membuat anak belajar delapan jam sehari juga dinilai dibuat dengan waktu istirahat yang sedikit.

"Di sekolah sehari delapan jam, anak-anak kita istirahat cuma setengah jam. Jangankan anak, kita saja (orang dewasa) pasti ngomel (kalau istirahat cuma setengah jam)," ujar Ledia.

Dalam rapat DPR dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Ledia mengatakan DPR menyimpulkan kebijakan ini tidak memperhatikan dampak secara menyeluruh secara nasional.

"Kesimpulannya ini tidak bisa dipaksakan, kalaupun dipaksakan harus opsional," ujar Ledia.

Baca juga: Pembuat Kebijakan Sekolah Lima Hari Coba Sesekali Turun ke Bawah...

Kompas TV Polemik Kebijakan Sekolah 5 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com