Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Penyebaran Kelompok Maute, TNI Tambah Pasukan di Perbatasan

Kompas.com - 16/06/2017, 13:36 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, saat ini pemerintah telah menambah jumlah pasukan TNI di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak konflik bersenjata di Marawi, Filipina Selatan, yang berbatasan dengan Sulawesi Utara dan Maluku Utara.

Serangan militer Filipina terhadap kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS itu dikhawatirkan menimbulkan pergeseran kekuatan ke wilayah Indonesia. Selain itu, kata Wiranto, kapal-kapal TNI AL disiagakan dan melakukan patroli maritim.

"Kami sudah membuat posko bersama, kemudian TNI ada penambahan pasukan di pulau-pulau terluar," ujar Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (16/6/2017).

"TNI AL juga melaksanakan patroli maritim yang lebih tepat dengan menempatkan kapal-kapal adi daerah itu," kata dia.

Wiranto pun memastikan pemerintah telah mengambil langkah antisipatif terkait potensi masuknya kekuatan kelompok Maute ke Indonesia.

Pada Rabu (14/6/2017) lalu di Manado, Sulawesi Utara, Wiranto melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pejabat pemerintahan, Polri dan TNI yang bertanggung jawab atas wilayah perbatasan.

(Baca: Cegah Kelompok Maute Masuk RI, Wiranto Pimpin Rapat di Manado)

Rapat tersebut digelar untuk menentukan langkah-langkah pencegahan kelompok Maute masuk ke wilayah Indonesia sebagai akibat dari peningkatan konflik di Marawi.

Menurut Wiranto, peningkatan kewaspadaan perlu dilakukan mengingat jarak kota Marawi dengan Kota Davao, wilayah yang dekat dengan perbatasan, hanya berjarak sekitar 300 kilometer.

"Biasanya kalau satu tempat digempur itu luapannya akan menyebar ke daerah lain. Nah kita cukup dekat, kalau jarak perjalanan darat hanya sekitar 300 kilometer. Oleh karena itu kewaspadaan harus kita tingkatkan," kata Wiranto.

(Baca juga: Maute, Pemimpin Kelompok Penyerangan di Marawi Beristri Warga Bekasi

Selain itu Wiranto menjelaskan, kelompok terorisme di Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan kelompok teroris di Filipina.

Mantan Panglima ABRI itu menyebut kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berbasis di Poso memiliki hubungan dengan kelompok radikal MILF (Moro Islamist Liberation Front) yang berbasis di Moro, Filipina Selatan.

Selain itu, kata Wiranto, kelompok MIT mendapat suplai senjata api dari kelompok Anshorut Khilafah di Filipina.  Kelompok-kelompok tersebut diketahui berafiliasi dengan ISIS.

Tercatat dalam satu bulan terakhir, ISIS mengklaim telah melakukan aksi terornya di beberapa negara.

Serangan teror terjadi di kota Melbourne, Australia, hingga yang masih berlangsung saat ini yaitu aksi penyerangan kelompok Maute di Kota Marawi, Filipina.

Kompas TV Cegah ISIS dari Marawi, Polisi Minahasa Perketat Keamanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com