Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tidak Ingin Ada Anak Putus Sekolah

Kompas.com - 16/06/2017, 09:35 WIB

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, dia tidak ingin ada anak Indonesia yang putus sekolah karena persaingan antarnegara di dunia yang makin ketat membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh.

"Anak-anak tahu bahwa kita sekarang ini, pemerintah ingin semua anak harus sekolah dengan kondisi baik," kata Jokowi saat menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMA N 2 Purwokerto, Banyumas, Jumat (16/6/2017).

"Yang putus sekolah bisa melanjutkan lewat paket A, paket B, paket C, anak-anak yang lain juga diberikan anggaran diberi dana agar dari SD sampai SMA/K semuanya bisa membiayai sekolah dengan KIP," ujar dia.

Pada kesempatan itu, Presiden menyerahkan 3.317 KIP untuk murid SD, SMP, SMA/SMK, serta program belajar paket B dan C. Dalam program itu, setiap murid SD mendapat bantuan dana Rp450 ribu, SMP Rp750 ribu, dan SMA/K Rp1 juta.

"Tahun depan kalau ada anggaran pemerintah berlebih, ditambah," ucapnya.

Presiden menekankan bahwa dana dalam program KIP harus digunakan untuk keperluan sekolah, seperti membeli tas, buku, seragam, dan sepatu.

"Janjian kita, kalau uang di kartu dipakai pulsa dicabut. Janjian ya... Untuk berkaitan sekolah, tidak ada yang lain," kata Jokowi.

(Baca juga: Jokowi: Ketahuan Beli Pulsa, KIP Dicabut)

Presiden juga menyelipkan pesan keberagaman dalam acara yang dihadiri ribuan murid tersebut.

Ia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara besar dengan 17.000 pulau, 516 kabupaten/kota, 34 provinsi, 714 suku, dan lebih dari 1.100 bahasa lokal.

"Artinya apa? Kita beragam, bermacam-macam, tetapi kita tetap satu dalam bingkai NKRI. Kita tahu memiliki Pancasila," ucap Jokowi.

Presiden pun menunjuk beberapa siswa untuk menyebut isi Pancasila, lalu melontarkan kuis tentang keberagaman, seperti nama suku dan nama pulau di Indonesia. Mereka yang bisa menjawab pertanyaan itu mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden.

Aulia, siswa SMA Ajibarang, merupakan salah satu siswa yang berhasil menjawab pertanyaan Presiden dan mendapat hadiah sepeda.

Aulia sempat meminta Presiden atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadir ke sekolahnya untuk memberikan motivasi kepada teman-temannya.

"Gini aja, Aulia wakili ajalah. Wakili saya menyampaikan ke teman-teman, sampaikan salam dan semangat belajar ke teman-teman," kata Presiden kepada Aulia.

Presiden kemudian kembali menegaskan bahwa anak-anak harus belajar dengan baik karena persaingan ke depan, dalam 10-30 tahun mendatang, akan makin ketat.

"Jadi persiapkan diri dengan baik, tapi jangan lupa ibadah, sembahyang, jangan lupa olahraga, agar tubuh sehat," kata Presiden.

(Hanni Sofia Soepardi/ant)

Kompas TV Jokowi Kagumi Kecerdasan Siswa SD Saat Bagikan KIP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com