JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, tak ada dugaan yang mengarah pada tindak pidana terorisme dalam penemuan granat asap di Pos Polisi Pecenongan, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2017).
"Tidak ada indikasi (teror)," kata Martinus dikonfirmasi wartawan, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/6/2017).
"Kalau benda-benda peneror bukan itu, bukan granat," imbuh Martinus.
Kendati demikian, pihak kepolisian terus mencari informasi penyimpan granat asap di depan pospol itu. Polisi juga menelusuri sejak kapan granat itu ada di pospol.
"Pemiliknya (siapa), nanti kita lihat. Kita cari siapa, ini kita selidiki," imbuh Martinus.
Dia mengatakan, granat asap ini tidak berbahaya karena hanya mengeluarkan asap, dan tidak menimbulkan ledakan.
"Granat asap ini tidak berbahaya. Kalau dibuka (dia) hanya mengeluarkan asap, bukan mengeluarkan ledakan," kata Martinus.
Sebelumnya, granat diduga aktif ditemukan di pos polisi sub sektor Pecenongan, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2017) siang.
Granat itu ditemukan di dalam tas plastik berwarna putih. Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Asep Guntur mengatakan, granat ditemukan sekitar pukul 10.15 WIB.
Mulanya, anggota polisi bernama Rasjo melihat tas plastik putih di depan pos polisi tersebut. Kemudian, oleh Rasjo tas tersebut dibawa masuk ke dalam pos pol dan diletakan di laci meja.
(Baca: Granat Diduga Aktif Ditemukan di Pos Pol Pecenongan Jakarta Pusat)
Tak selang berapa lama, Kapospol Pecenongan Iptu Pande K Widiasa datang ke pos tersebut dan oleh Rasjo diberitahukan bahwa dirinya baru saja menemukan tas plastik.
"Ternyata pas dibuka tas plastik itu berisi granat," ujar Asep saat dikonfirmasi, Rabu siang. Asep menambahkan, oleh kedua anggota tersebut granat itu dibawa keluar dari dalam pos pol.
Selanjutnya, mereka langsung menghubungi tim Gegana Polda Metro Jaya. "Saat ini sudah dievakuasi oleh Gegana," kata Asep. (baca: Granat Diduga Aktif Ditemukan di Pos Pol Pecenongan Jakarta Pusat.