Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKP Pancasila Diharap Tak Hasilkan Program seperti P4

Kompas.com - 10/06/2017, 03:15 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah pemerintah membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) dinilai sebagai inisiatif yang baik.

Apalagi melihat situasi sosial saat ini, di mana ketegangan antarmasyarakat masih kerap terjadi. Upaya membangkitkan kembali kesadaran masyarakat akan nilai-nilai Pancasila tentu sangat diperlukan.

"Bukan hanya pemahaman, tapi penghayatan (Pancasila) juga," kata Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Pendeta Andreas Anangguru Yewangoe, di kantor Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2017).

Menurut dia, UKP-PIP sebagai filter dari ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan berpotensi memecah belah bangsa.

"Ini memang diupayakan supaya ideologi lain itu, yang memang sudah ada juga, sudah masuk di negeri kita, itu bisa dibendung lagi," ucapnya.

Namun menurut Andreas, UKP-PIP jangan seperti program Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang dibuat oleh Pemerintahan Orde Baru, meskipun tujuannya agar masyarakat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

"Yang harus kita waspada adalah, jangan sampai unit ini (UKP-PIP) hanya mengulangi P4 dulu. P4 dulu kan bersifat doktriner, formalistik, doktrinasi, dan seterusnya, itu tidak boleh terulang," kata dia.

Ketika disinggung bagaimana cara efektif agar upaya penanaman nilai Pancasila bisa berhasil, Andreas belum bisa menjelaskannya.

Namun yang pasti, kata Andreas, dewan pengarah UKP-PIP yang terdiri dari sembilan orang itu harus melihat persoalan dari akar rumput atau lapisan masyarakat.

Adapun sembilan dewan pengarah itu, yakni Megawati Soekarnoputri, Try Sutrisno, Ahmad Syafii Ma'arif, Said Agil Seeradj, Ma'ruf Amin, Muhammad Mahfud MD, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe dan Wisnu Bawa Tenaya. 

"Saya belum tahu, tapi yang pasti saya kira jangan terlalu apa, kan ini hanya sembilan orang, tapi saya kira mereka merumuskan hal hal yang barangkali ebrtolak dari bawah," ujarnya.

(Baca juga: Wasejkjen PDI-P Harap UKP Pancasila Tak jadi Lembaga Seremonial)

Kompas TV Jokowi Lantik Unit Pembinaan Ideologi Pancasila
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com