JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyambangi sejumlah titik banjir di Kota Tolitoli, Sulawesi Tengah. Sedikitnya enam orang dilaporkan meninggal dunia dan ribuan warga harus mengungsi karena tempat tinggalnya rusak parah.
Pemerintah, melalui Kementerian Sosial, mengucurkan bantuan senilai Rp 3,47 miliar kepada korban banjir.
"Semoga bantuan ini bisa membantu masyarakat yang tengah ditimpa musibah," ujar Khofifah melalui siaran pers, Kamis (8/6/2017).
Bantuan tersebut berupa logistik senilai Rp 1,98 miliar, santunan kepada empat ahli waris sejumlah Rp 60 juta, bantuan jaminan hidup untuk 61 orang senilai Rp 54,9 juta, bantuan stimulan BBR untuk 14 rumah Rp 350 juta, dan alat kebersihan serta perlengkapan rumah senilai Rp1,02 miliar.
Khofifah berharap para korban yang terpapar bencana tidak larut dalam kesedihan. Ia ingin mereka ikhlas menghadapi cobaan. Terlebih lagi bencana ini terjadi di bulan puasa.
"Tentunya sangat berat mau berpuasa dan makan sahur tetapi dengan kondisi rumah yang berantakan penuh lumpur, baju dan perabotan rumah tangga banyak yang hanyut dan berlumpur, cari air bersih susah karena banyak pipa PDAM yang juga hanyut dan rusak, dan sebagainya," kata Khofifah.
(Baca: Tolitoli Diterjang Banjir, Dua Orang Tewas)
Kedatangan Khofifah mendapat respons positif dari masyarakat korban banjir. Mereka berebutan menjabat tangan Khofifah sambil bercerita kejadian yang menimpa mereka.
Khofifah menduga banjir yang terjadi di Tolitoli tak terlepas dari faktor kerusakan hutan di hulu sungai. Tidak adanya pepohonan yang menahan air membuat air sungai meluap.
Banjir tersebut berdampak pada empat kecamatan yaitu Kecamatan Baolan, Kecamatan Galang, Kecamatan Lampasio, dan Kecamatan Dampal Utara.
(Baca juga: Hujan Deras di Tolitoli, 20 Titik Longsor Tutup Jalan Trans Sulawesi)