Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Jokowi soal Tuduhan yang Menyebutnya Lindungi PKI

Kompas.com - 03/06/2017, 16:05 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kegelisahannya soal anggapan sejumlah pihak bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) dan paham komunisme mulai bangkit.

Jokowi meminta kepada semua pihak yang memiliki bukti kebangkitan PKI supaya segera melapor.

"Karena sekarang ini banyak isu-isu, bahwa PKI bangkit, komunis bangkit. Pertanyaannya, di mana? Di mana?," kata Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri Kajian Ramadhan PW Muhammadiyah Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (3/6/2017).

"Karena sudah jelas, di konstitusi kita jelas. Ada Tap MPR-nya, jelas bahwa PKI, bahwa komunisme dilarang di Indonesia," ujar dia.

Tidak hanya itu, Jokowi juga menyampaikan kegelisahaannya karena dianggap melindungi PKI. Padahal menurut Jokowi, pemerintah akan bertindak tegas, apalagi PKI dan paham komunisme dilarang di Indonesia.

"Jadi kalau ada, tunjukkan kepada kami, tunjukkan kepada saya. Saya akan gebuk saat itu juga. Hukumnya jelas kok, sudah dilarang kok," ujar Jokowi.

"Apalagi sampai diserong-serongkan ke saya, seolah-olah saya melindungi. Yang dilindungi itu yang mana? Ini supaya clear," kata dia.

(Baca juga: Jokowi: Kalau PKI Nongol, Gebuk Saja)

Jokowi pun mengaku keberatan dikaitkan dengan PKI atau komunisme. Sebab, Jokowi belum lahir saat ideologi yang dibawa PKI itu berkembang di Indonesia.

"Pada saat PKI dibubarkan umur saya baru tiga tahun," ucapnya.

Mantan Wali Kota Solo itu juga meminta semua pihak mengecek orangtuanya. Menurut dia, untuk menentukan seseorang yang terkait dengan ideologi komunis sangat mudah karena sudah ada keterbukaan informasi.

"Ditarik orang tua saya. Ngecek kan gampang sekarang. PP Muhammadiyah juga punya, di Solo ada. Orang tua kita, bapak-ibu kita tinggal di mana. Kakek-nenek juga bisa dicek. Sangat mudah sekali di era keterbukaan seperti ini," ucap Jokowi.

"Jadi kalau masih ada orang menduga-duga, mengecek itu sangat mudah sekali. Kalau ada berita-berita di medsos semua orang bisa buat berita yang tidak terverifakasi," tuturnya.

(Baca juga: Jokowi: Ormas Anti-Pancasila dan Komunis, Kita Gebuk, Kita Tendang)

Kompas TV Jokowi: Yang Melawan Konstitusi akan Digebuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com