JEJU, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengapresiasi penetapan 1 Juni yang merupakan hari lahir Pancasila sebagai hari libur nasional. Apalagi, ini pertama kalinya hari lahir Pancasila dirayakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Dengan penetapan ini, Megawati berharap masyarakat Indonesia akan lebih memahami Pancasila.
"Karena kita sudah mengalami sebuah dekade di mana Pancasila tidak disosialisasikan lebih benar kepada masyarakat Indonesia. Karena menurut saya cikal bakal Indonesia merdeka itu ya Pancasila," ujar Megawati di Jeju, Korea Selatan, Rabu (31/5/2017).
Megawati berada di Jeju untuk menghadiri Jeju Forum for Peace and Prosperity yang digelar pada 31 Mei hingga 2 Juni 2017.
Dalam forum perdamaian itu, Megawati juga akan memperkenalkan Pancasila sebagai gagasan untuk perdamaian dunia.
Megawati melanjutkan, saat ini banyak yang memahami gagasan Pancasila sebagai rumusan pidato Presiden pertama RI Soekarno pada 1 Juni 1945. Soekarno saat itu berpidato di sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, menjelang kemerdekaan.
"Tetapi yang sangat penting itu ketok palunya oleh Ketua BPUPKI yang menyatakan bahwa Pancasila memang diterima secara aklamasi," ucap Megawati yang merupakan putri Soekarno.
"Hal seperti ini, sejarah kita, ini praktis tidak diajarkan kepada masyarakat terutama generasi muda kita," kata ketua umum PDI Perjuangan itu.
(Baca juga: Begini Cara Jokowi Kirim Pesan ke Penjuru Indonesia di Hari Lahir Pancasila)
Hari lahir Pancasila ditetapkan sebagai hari besar nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, di Gedung Merdeka, Bandung, pada 1 Juni 2016.
Penetapan ini mulai berlaku 1 Juni 2017 atau mulai hari ini.