Keteladanan nyata ditunjukkan oleh beberapa pejabat saat ini, seperti Menteri Susi, Menteri Ignatius Jonan, beberapa pemimpin daerah seperti Risma di Surabaya, Ahok di DKI Jakarta, Bupati Yoyok di Batang, Ridwan Kamil di Bandung dan mungkin masih banyak lagi, dan belakangan bertambah sosok yang cukup fenomenal adalah Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.Namun kemunculan pembaharu-pembaharu ini mendapatkan perlawanan dahsyat.
Lomba perahu naga dalam konteks berbangsa dan bernegara adalah proses pencarian rakyat untuk mencari lebih banyak lagi pemimpin yang bersih seperti Presiden Jokowi, Ahok (mantan) Gubernur DKI Jakarta, Menteri Susi, Menteri Ignatius Jonan, Risma di Surabaya, Bupati Yoyok di Batang, Ridwan Kamil di Bandung, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Dan saya yakin lebih banyak lagi dan akan lebih banyak lagi di Indonesia.
Perahu naga juga bisa dimaknai sebagai Bhinneka Tunggal Ika, kebinekaan, keberagaman Indonesia, karena pendayung perahu naga tidak mungkin terdiri dari suku yang sama, agama yang sama, etnis yang sama. Kemampuan fisiknya pun berbeda-beda, namun disatukan dalam satu iringan tabuhan tambur, satu irama yang membuat para pendayung seiring dan seirama mendayung perahu memenangkan lomba.
Para pendayung itulah kita Indonesia, iringan tabuhan tambur itulah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 1945 (konstitusi), penabuh tambur itulah Presiden Jokowi; untuk bersama-sama memajukan Indonesia 'memenangkan lomba' berkiprah lebih banyak lagi di dunia.
God bless Indonesia, Happy Dragon Boat Festival, Happy Bak Cang Day, dan selamat makan Bak Cang…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.