Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Bom Kampung Melayu Sudah Lama Masuk Radar Densus 88

Kompas.com - 27/05/2017, 09:16 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, dua pelaku teror bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, yaitu Ahmad Sukri dan Ichwan Nurul Salam, sudah lama diincar Densus 88. Mereka terkait dengan beberapa kasus teror lainnya yang sudah diungkap Polri dalam setahun terakhir.

Kedua orang itu berada dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang dipimpin Aman Abdurrahman. Aman kemudian mendelegasikan kepemimpinan JAD pada Zainal Anshori yang sudah tertangkap di Lamongan.

"Mereka sebetulnya ada dalam radar teman-teman Densus. Terkait dengan peristiwa sebelumnya," kata Tito dalam acara Rosi di Kompas TV, Jumat (26/5/2017) malam.

Baca juga: Kapolri Pastikan Ahmad Sukri dan Ichwan Nurul Pelaku Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

Tito mengatakan, JAD punya struktur bawah tanah yang cukup rapi. Ada tingkat pusat yang ditempati Aman dan Zainal, kemudian ada cabang yang disebut Mudiriyah, dan di bawah cabang ada lagi sel kecil.

Ahmad dan Ichwan, kata dia, bergabung dalam Mudiriyah Bandung Raya. Kelompok itu punya sejumlah rencana serangan terhadap pos-pos polisi. Salah satunya yakni rencana menyerang pos polisi di Simpang Lima, Senen, Jakarta Pusat.

Baca juga: Pelaku Bom Kampung Melayu Sempat Ingin Serang Pospol Senen

"Tapi berhasil tercium Densus dan digagalkan. Serangan di Waduk Jatiluhur juga, akhirnya ditangkap dan ada yang meninggal," kata Tito.

Mereka lalu bergerak ke Kabupaten Bandung, tepatnya di Cicendo. Bom meledak secara prematur di Taman Pandawa, yang sedianya diledakkan di kantor kepolisian seperti Polda Jawa Barat dan beberapa polres dan polsek di Bandung.

Lihat juga: Pelaku Bom Bandung Disebut Incar Markas Polisi karena Dendam

Polisi menemukan adanya kesamaan pola bom di Kampung Melayu dan Bandung. Saat itulah, nama-nama anggota mereka sudah muncul. Akhirnya satu persatu dari mereka ditangkap Densus 88.

"Di antaranya ada nama Ahmad Sukri dan Ichwan. Sudah ada namanya sehingga mereka dilakukan pengejaran," kata Tito.

Namun, pemahaman mereka akan teknologi semakin tinggi. Dengan demikian, mereka berkomunikasi dengan hati-hati agar tidak dilacak polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com