Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Hak Angket KPK, Politisi PKS Sebut Perlu Komunikasi Intensif Antar-pimpinan Fraksi

Kompas.com - 18/05/2017, 20:27 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil menilai ada komunikasi yang masih belum nyambung di antara fraksi-fraksi di DPR terkait penggunaan hak angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ia menilai perlu ada komunikasi intensif antar pimpinan fraksi di DPR. Secara pribadi Nasir menilai hal itu diperlukan agar isu hak angket KPK tidak simpang siur.

"Saya mengusulkan ada komunikasi di tingkat pimpinan fraksi-fraksi, bahkan melibatkan ketua umum (partai) sehingga persepsinya sama," kata Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/5/2017).

(Baca: Bamus Tunda Tindaklanjuti Hak Angket KPK)

 

Ia menceritakan awal mula tercetusnya usul hak angket tersebut, yakni pada rapat kerja Komisi III dengan KPK beberapa waktu lalu.

Salah satu alasannya adalah untuk mengungkap kebenaran terkait pernyataan penyidik KPK yang menyebut enam nama anggota Komisi III DPR menekan mantan anggota Komisi II Miryam S Haryani.

Usia KPK, kata dia, sudah di atas 10 tahun sehingga perlu dievaluasi, terutama terkait akuntabilitasnya.

Terlebih saat ini tak ada badan khusus yang mengawasi KPK.

(Baca: Tak Dukung Hak Angket, Demokrat Khawatir Kerja KPK Terhambat)

"Sehingga tidak ada seolah-olah pansus ini mau menyelamatkan seseorang. Ini kan masih seliweran isu ini. Kita ini belajar dari pansus hak angket century bagaimana komunikasi yang dibangun," tutur Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Meski begitu, Fraksi PKS telah tegas menolak hak angket tersebut dan telah disampaikan pada rapat paripurna DPR, Kamis siang.

"Tadi akhirnya klimaks dari apa yang terjadi di DPP PKS bahwa PKS tidak bersedia menggunakan hak angket itu dan tidak mengirim anggota-anggota untuk duduk di pansus hak angket. Institusi jelas, clear," ucap Nasir.

Kompas TV Sidang Paripurna DPR Lanjut Bahas Hak Angket KPK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com