Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker Analogikan Pengelolaan TKI seperti Industri Sepak Bola

Kompas.com - 15/05/2017, 19:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri membuat analogi mengurus tenaga kerja Indonesia seperti manajemen sepak bola.

"Kalau kita anggap sekadar permainan, ya jadinya begitu-begitu saja. Tetapi kalau dilihat sebagai industri sepak bola, situasinya menjadi lain," kata Hanif di Jakarta, Senin (15/5/2017).

"Karena dia harus dikelola secara profesional, akhirnya bisa menghidupi pemain, menghidupi wasit, stakeholders, masyarakat juga happy menonton sepak bola," ujarnya.

Menurut Hanif, kondisi ketenagakerjaan, khususnya tenaga kerja Indonesia (TKI), juga belum dikelola secara maksimal.

Tak heran sumber daya manusia Filipina yang bekerja di luar negeri lebih banyak dibandingkan Indonesia, yakni 1,8 juta dibandingkan 400.000 per tahun.

Dari segi remitansi, tenaga kerja Filipina yang bekerja di luar negeri bisa mengirimkan sebanyak Rp 320 triliun per tahun ke kampung halamannya. Sebagai pembanding, remitansi dari TKI baru kisaran Rp 119-120 triliun per tahun.

"Dalam perspektif lebih besar, saya ingin mendorong ke depan bagaimana ekonomi migrasi (TKI) ini menjadi perhatian kita. Kalau menjadi perhatian, maka kita butuh yang namanya sistem manajemen SDM," ucap Hanif.

Indonesia saat ini kata Hanif memiliki keunggulan komparatif, yaitu SDM yang melimpah. Namun, kuantitas yang besar itu tidak dibarengi dengan tingginya kualitas.

Atas dasar itu, sistem manajemen SDM yang pertama dibangun ialah meningkatkan kompetensi SDM.

"Kalau kita bisa masuk ke sana (SDM berkompeten), cepat atau lambat masalah SDM ini (berubah) menjadi keunggulan. Selama ini SDM hanya menjadi beban, karena pendidikan yang masih terbatas," ucap Hanif.

(Baca juga: 470 TKI Ilegal Pulang dari Malaysia dengan Biaya Sendiri)

Kompas TV Hindari Kekerasan, TKI Ini Lompat dari Lantai Dua Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com