Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Komisi III Minta Menkumham Tak Hanya Mengeluh soal Lapas-Rutan

Kompas.com - 08/05/2017, 10:46 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo menilai Pemerintah, khususnya Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tak pernah menawarkan solusi konkret atas permasalahan di Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan.

Hal ini menyusul peristiwa kaburnya 442 tahanan dari Rumah Tahanan Kelas IIB Sialang Bungkuk di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Jumat (5/5/2017).

"Komisi III DPR dan masyarakat pada umumnya tentu saja prihatin. Soalnya, setiap kali terjadi kerusuhan di LP, Kementerian Hukum dan HAM hanya bisa mengeluh dan mengeluh, nyaris tidak pernah menawarkan atau memberi solusi," kata Bambang melalui pesan singkat, Senin (8/5/2017).

(baca: 199 Tahanan yang Kabur dari Rutan Pekanbaru Masih Buron)

Dalam waktu dekat, lanjut Bambang, kerusuhan di Lapas juga terjadi di Bengkulu saat bentrok fisik terjadi dalam blok tindak pidana narkoba. Maret 2017 kerusuhan juga terjadi di Lapas Jambi.

Dari serangkaian kerusuhan yang terjadi, Politisi Partak Golkar itu menilai, keluhan yang dimunculkan Kemenkumham selalu sama, yaitu soal kelebihan kapasitas Lapas.

(baca: Ini Penyebab Kaburnya Ratusan Penghuni Rutan Pekanbaru Versi Polisi)

Padahal, faktor tersebut merupakan persoalan lama yang sudah menjadi catatan khusus bahkan sebelum peristiwa kerusuhan di Lapas Banceuy, Bandung dan Lapas Kerobokan, Denpasar terjadi.

"Dalam kapasitasnya sebagai regulator, Kemenkumham sudah berperilaku tidak etis karena terus menerus mengeluh. Kemenkumham seharusnya menawarkan dan berani mengeksekusi program pembenahan atau normalisasi fungsi LP. Namun, Kemenkumham tidak bekerja maksimal membenahi LP, karena kerusuhan di dalam LP terus saja terjadi," tuturnya.

Permasalahan ini menjadi salah satu isu utama yang rencananya akan ditanyakan Komisi III pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menkumham saat masa persidangan nanti.

"Ya pasti (menjadi isu utama yang ditanyakan). Pekan depan usai reses kami undang Menkumham," tutur Bambang.

Kompas TV Sebanyak 351 tahanan, Minggu (7/5) kemarin dipindahkan dari Rutan Sialang Bungkuk, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com