Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Idaman: Belum Tentu Rhoma Irama Maju Pilpres 2019

Kompas.com - 06/05/2017, 15:04 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Idaman Ramdansyah mengatakan, partainya mendorong penghapusan ambang batas pencalonan presiden.

Menurut dia, hal itu semata untuk mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi yang mengatur Pemilihan Umum untuk legislatif dan presiden dilakukan serentak pada 2019.

Ia berasumsi bahwa sistem ambang batas tidak berlaku jika pemilu dilakukan bersamaan.

Ia menampik alasan mendukung ambang batas nol persen karena ingin mengusung Ketua Umumnya, Rhoma Irama, sebagai calon presiden dari Partai Idaman.

(baca: Wacana Prabowo Capres 2019 Menguat, Golkar Tetap Usung Jokowi)

"Artinya belum tentu Rhoma mencalonkan presiden 2019," ujar Ramdansyah dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (6/5/2017).

Meski Rhoma sempat digadang-gadang sebagai capres, Ramdansyah mengaku belum ada pembahasan lebih jauh di partainya mengenai hal tersebut.

"Belum ada penetapan resmi DPP Idaman untuk pencalonan. Masih jauh," kata Ramdansyah.

Partai Idaman, kata Ramdansyah, sedikit demi sedikit mulai belajar bergabung dalam koalisi.

Partainya bergabung ke koalisi pendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI Jakarta, meski sebagai partai pendukung.

Menurut dia, arena Pilkada DKI Jakarta dijadikan ajang latihan bagi partai baru meski masih di posisi "pinggir".

"Kalau ada usulan pemerintah bahwa partai baru bergabung dengan partai lama, kita sudah bermain," kata dia.

Menurut Ramdansyah, keterlibatan partai-partai baru dalam Pilkada DKI Jakarta bisa menjadi modal untuk membangun koalisi permanen pada Pilpres 2019.

Partainya kemungkinan besar akan bergabung dengan partai lain untuk mengusung calon presiden 2019.

"Kita sampaikan bahwa dengan koalisi permanen, penguatan politik identitas akan mengerucut," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com