JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menggelar pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, dan Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf, Rabu (3/5/2017).
Pertemuan berlangsung di Mabes Polri, Jakarta.
Dalam pertemuan ini, digelar pula video conference dengan satuan kepolisian di wilayah.
Mereka membahas soal upaya menstabilkan harga jelang bulan puasa dan lebaran.
"Perintah Presiden dalam ratas jelang Ramadhan dan lebaran, beliau ingin agar terjadi stabilitas harga sembako. Jangan sampai harganya naik yang memberatkan rakyat," ujar Tito di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (6/5/2017).
Video conference juga diikuti Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian, dan beberapa kepala daerah.
Dengan adanya koordinasi tersebut, pemerintah ingin memastikan bahwa ketersediaan pangan aman hingga Lebaran.
Meski demikian, Tito tak memungkiri masih adanya kemungkinan penimbun atau kartel yang memainkan stok dan harga sembako.
"Ini sedang kita tangani bersama. Perlu sinergi Polri, Kementan, Kemendag, Kemendagri, Bulog, dan KPPU, dan Bea Cukai," kata Tito.
Pada kesempatan itu, Amran mengapresiasi kinerja Polri dalam mengungkap oknum penimbun stok bahan makanan sehingga harganya menjadi naik drastis.
Ia mencontohkan harga cabai merah yang sebelumnya sempat berada di angka Rp 80.000 per kilo, kini turun menjadi Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per kilo.
"Stok kita dan harga harus stabil sesuai perintah presiden. Untuk jaga suplai ke konsumen jelang Ramadan dan lebaran," kata Amran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.