JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan di sisi barat Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/5/2017), tampak berbeda. Di sana terparkir angkot, bemo, gerobak hingga motor yang dipasangi gerobak berjualan.
Jika ditelisik, ada kesamaan di antaranya. Terdapat tumpukan buku di sela-sela moda transportasi itu.
Di angkot misalnya, Buku-buku bacaan diletakan di rak khusus yang dibuat menyatu dengan kaca belakang. Bemo juga demikian. Sebuah rak besi berisi buku ditempatkan di kursi penumpang.
Motor lebih unik lagi. Di belakang motor, terdapat lemari kayu kecil yang digunakan untuk menjual ndog dadar (telur dadar). Tepat di tengah lemari itu, terdapat tumpukan buku anak-anak dengan warna yang beragam.
(Baca: Minat Baca Indonesia Ada di Urutan ke-60 Dunia)
Rupanya, angkot, bemo hingga motor itu milik pegiat gemar membaca se-Indonesia. Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2017, mereka diundang Presiden Joko Widodo untuk makan siang bersama di Istana Negara sembari bercerita kisah masing-masing.
Setelah sejam lebih berbincang dengan suasana yang santai, Jokowi menyempatkan diri untuk meninjau "alat-alat perang" para pegiat gemar membaca itu. Mobil angkot milik Pian Sopian (36) adalah yang pertama kali ditengok Presiden.
"Wah, ini pas macet, (penumpang) bisa baca," ujar Jokowi usai mengobrol dengan Pian.
Setelah itu, Jokowi sempat berbincang dengan pemilik bemo dengan tulisan "Kutu Buku". Jokowi melihat buku-buku yang ada di rak bemo tersebut.
Jokowi juga sempat menghampiri "motor pustaka". Sang pemilik memamerkan motornya yang ia sebut sebagai rongsokan. Bahkan, sang pemilik sempat memamerkan bekas knalpot yang sudah rusak karena copot di tengah jalan mengantar buku ke tengah masyarakat.
(Baca: Minat Baca Orang Pedalaman Lebih Tinggi daripada Orang Kota)
"Ini berarti langsung didatangkan dari Lampung ke Jakarta?" tanya Jokowi.
"Iya Pak. Langsung," jawab sang pemilik.
Jokowi kemudian menaiki motor tersebut dan sempat berpose di depan wartawan. Di akhir peninjauannya itu, Presiden mengaku kagum dengan semangat para pegiat gemar membaca tersebut.
"Saya sangat surprise, sangat kagum, sangat kaget bahwa bermacam-macam cara dilakukan oleh bapak ibu pegiat literasi ini dan ini sebuah gerakan yang menurut saya sangat bagus sekali. Tidak disentuh oleh pemerintah, tetapi mereka bergerak sendiri," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.