Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Harus Dilindungi dalam Mengusut Kasus BLBI

Kompas.com - 26/04/2017, 13:46 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Sekretaris Jenderal Fitra, Apung Widadi mengusulkan pemerintah memberikan jaminan perlindungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangani kasus dugaan korupsi terkait penerbitan Surat Keterangan Lunas (SKL) dalam Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Kasus ini disinyalir melibatkan banyak pihak, baik eksekutif maupun korporasi. Ia tak ingin KPK diintervensi sebagaimana yang terjadi dalam penanganan dugaan korupsi pengadaan e-KTP.

"e-KTP saja serangan baliknya luar biasa. Kami khawatir bagaimana nasib KPK dengan penanganan kasus ini," ujar Apung di Seknas Fitra, Jakarta, Rabu (26/4/2017).

(Baca: Fitra: Kasus BLBI Hampir Jadi "Fosil")

Terlebih lagi, jumlah kerugian negara dalam kasus BLBI lebih besar dari e-KTP, yakni sekitar Rp 138,442 triliun.

Fitra, kata dia, siap mendukung KPK jika tekanan yang dikhawatirkan itu terjadi.

Apung berharap, Presiden Joko Widodod menaruh perhatian penuh pada pengusutan kasus tersebut.

"Presiden harus memberikan iklim sejuk, dukungan penuhh kepada KPK agar kasus ini tidak diintervensi politik maupun konglomerat," kata Apung.

Sekretaris Jenderal Fitra, Yenny Sucipto mengatakan, KPK akan berhadapan dengan elite politik dalam penuntasan kasus BLBI.

Salah satu argumen Yenny yaitu vakumnya penanganan kasus ini di era Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

 

Menurut dia, ketika KPK mulai bergerak menyelidikinya, pimpinan KPK satu persatu dikriminalisasi.

(Baca: KPK Akan Terapkan Pidana Korporasi dan Pencucian Uang dalam Kasus SKL BLBI)

"Ini tantangan KPK, ujian bagi KPK. Presiden harus kawal BLBI agar KPK tidak dikriminalisasi," kata Yenny.

Yenny meminta KPK konsisten menjalankan tugasnya dalam pemberantasan korupsi. KPK, kata dia, harus tuntas mengusut kasus BLBI hingga semua obligator maupun pihak lain yang bertanggungjawab dalam hal ini bisa dibawa ke pengadilan.

(Baca: Kronologi Timbulnya Kerugian Negara dalam Kasus Penerbitan SKL BLBI)

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Nasional
Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Nasional
Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Nasional
Jokowi Bakal Siapkan Proses Transisi Pemerintahan Baru Usai Putusan MK

Jokowi Bakal Siapkan Proses Transisi Pemerintahan Baru Usai Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com