JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku mengagumi almarhum Kiai Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Berbeda dari tokoh nasional pada umumnya, diakui Kalla, Hasyim memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi hingga akhir hayatnya.
Hal itu diungkapkan Wapres ketika memberikan sambutan saat peluncuran buku Takziah Muhammadiyah untuk KH Hasyim Muzadi di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (20/4/2017) malam.
(Baca: Soal Kasus Narkoba, Djarot Teringat Pesan Almarhum KH Hasyim Muzadi)
Ia mencontohkan, ketika banyak tokoh ingin dimakamkan di kampung halamannya saat meninggal, Kyai Hasyim justru tidak demikian.
"Pak Harto, Bung Karno, Gus Dur dimakamkan di kampungnya. Tapi beliau menunjukkan cinta nasional, meninggal di kampung dimakamkan di kota," kata Kalla.
Kyai Hasyim meninggal dunia pada 16 Maret 2017 di Pondok Pesantren Al Hikam, Kota Malang, Jawa Timur.
Namun, jenazah anggota Dewan Pertimbangan Presiden dikebumikan di Pondok Pesantren Al Hikam 2, Depok, Jawa Barat.
(Baca: KH Hasyim Muzadi Guru Kebinekaan Bangsa)
Wapres mengaku memiliki banyak kenangan bersama Hasyim. Salah satunya ketika sama-sama bersaing saat Pilpres 2004 lalu.
"Saya menang waktu itu," ujarnya.
Meski begitu, Kalla menyebut, saat itu persaingan berakhir ketika hasil pemilu telah diketahui.
Di dalam politik, menurut dia, persaingan merupakan hal yang biasa. "Besok lawan-lawan, sekarang kita berteman," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.