Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR dan Pemerintah Usulkan Perubahan Syarat Pencalonan Anggota DPD

Kompas.com - 18/04/2017, 20:18 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu, Ahmad Riza Patria, mengatakan, ada rencana perubahan dalam pencalonan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada Pemilu 2019.

Usulannya, calon senator tak perlu lagi mengumpulkan 5.000 KTP sebagai syarat pendaftaran, melainkan dipilih oleh panitia seleksi (pansel) yang dibentuk oleh pemerintah provinsi.

"Ada usulan dari fraksi-fraksi, cukup melalui Pansel saja. Supaya juga bisa jadi calon yang betul-betul tokoh masyarakat. Nanti Pansel menyerahkan ke DPRD, lalu DPRD melakukan fit and proper test," ujar Riza, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

"Kemudian ada calon yang akan dipilih masyarakat di pemilu dan bisa jadi tinggal 20. Sekarang kan sampai 80 bikin bingung masyarakat," lanjut politisi Partai Gerindra itu.

Ia mengatakan, alasan utama perubahan aturan tersebut karen besarnya biaya verifikasi dukungan calon senator.

Riza mengatakan, biaya verifikasi tersebut bisa mencapai Rp 500 miliar.

Selain itu, dukungan 5.000 KTP dinilai tak sepenuhnya merepresentasikan masyarakat di daerah yang diwakili. Sebab, bisa saja ada dukungan fiktif.

"Jadi nanti misalkan ada yang daftar ke pansel, nanti pansel seleksi jadi 40 orang dan diserahkan ke DPRD. dari DPRD nanti seleksi jadi 20 dan itu yang ikut pemilu," papar Riza.

"Nantinya tim seleksi bisa terdiri dari pakar, akademisi, dan tokoh masyarakat. Harapannya nanti yang terpilih adalah mereka yang berkualitas dan benar-benar mengakar di daerahnya, tapi ini masih belum diputuskan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com